Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/04/2023, 10:06 WIB

MINNEAPOLIS, KOMPAS.com - Hampir tiga tahun berlalu setelah kematian pria kulit hitam George Floyd oleh petugas kulit putih, Kota Minneapolis mengumumkan rencana reformasi kepolisiannya pada Jumat (31/3/2023).

Kematian George Floyd (46) memicu protes massal di seluruh Amerika Serikat--bahkan di kota-kota negara lain--dengan slogan "Black Lives Matter."

Tewasnya Floyd pada 25 Mei 2020 menimbulkan kritik tajam terhadap metode penegakan hukum, tidak hanya di Minneapolis tetapi juga di wilayah metropolitan AS lainnya.

Baca juga: Biden Teken Perintah Terbaru dalam Peringatan 2 Tahun Kematian George Floyd

Investigasi yang diluncurkan oleh Departemen Hak Asasi Manusia Minnesota tahun lalu menyimpulkan, tragedi itu adalah bagian dari pola diskriminasi ras dalam kepolisian yang berlangsung lebih dari satu dekade.

"Hari ini, kita menghadapi masa lalu kita dan bergerak maju dengan peta jalan untuk perubahan yang berarti di kota kita," kata Wali Kota Minneapolis Jacob Frey, dikutip dari kantor berita AFP.

"Tujuan utama kami adalah membangun pendekatan yang lebih baik, lebih adil untuk kepolisian dan keamanan masyarakat di Minneapolis," lanjut Frey.

Perjanjian setebal 144 halaman itu dinegosiasikan antara kota dan Departemen Hak Asasi Manusia setelah temuan investigasi dirilis tahun lalu, tetapi masih membutuhkan persetujuan pengadilan.

Baca juga:

Teks tersebut mencakup ketentuan bahwa polisi tidak boleh lagi mencegat kendaraan untuk pelanggaran kecil tertentu seperti lampu belakang rusak, dan tidak boleh menggeledah seseorang jika tercium bau mariyuana.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana reformasi turut menyerukan polisi menggunakan kekuatan hanya jika diperlukan dan tidak ditingkatkan, sebanding dengan ancaman yang dirasakan. Penggunaan kekuatan untuk menghukum atau membalas juga dilarang.

Pistol listrik atau Taser hanya boleh digunakan jika polisi ada alasan melakukan penangkapan dan jika perlu untuk melindungi petugas, individu, atau pihak ketiga, tulis rencana tersebut.

Baca juga: Pengakuan Saksi Mata Kasus George Floyd: Saya Tahu Hal Buruk Akan Terjadi, Floyd Akan Mati

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Biden dan Ketua DPR AS Akhirnya Capai Kesepakatan soal Plafon Utang

Biden dan Ketua DPR AS Akhirnya Capai Kesepakatan soal Plafon Utang

Global
Pilpres Turkiye Putaran Kedua Digelar Hari Ini, Erdogan Diperkirakan Menang

Pilpres Turkiye Putaran Kedua Digelar Hari Ini, Erdogan Diperkirakan Menang

Global
Pria Inggris Dipenjara Seumur Hidup karena Gabung ISIS

Pria Inggris Dipenjara Seumur Hidup karena Gabung ISIS

Global
Rangkuman Hari Ke-458 Serangan Rusia ke Ukraina: Permintaan Rudal Taurus | Tuduhan Iran

Rangkuman Hari Ke-458 Serangan Rusia ke Ukraina: Permintaan Rudal Taurus | Tuduhan Iran

Global
Ukraina Minta Jerman Sediakan Rudal Taurus dengan Jangkauan 500 Km

Ukraina Minta Jerman Sediakan Rudal Taurus dengan Jangkauan 500 Km

Global
Perbatasan Rusia Diserang Lagi, Drone Tembaki Sejumlah Wilayah

Perbatasan Rusia Diserang Lagi, Drone Tembaki Sejumlah Wilayah

Global
Iran Tuduh Ukraina Manfaatkan Teheran untuk Dapat Dukungan Barat

Iran Tuduh Ukraina Manfaatkan Teheran untuk Dapat Dukungan Barat

Global
[UNIK GLOBAL] 'Resign' untuk Keliling Dunia | Foto Ledakan Pentagon Buatan AI

[UNIK GLOBAL] "Resign" untuk Keliling Dunia | Foto Ledakan Pentagon Buatan AI

Global
Menang Jackpot Besar, Pria AS Diperkarakan Dituduh Curi Lotre Orang Lain

Menang Jackpot Besar, Pria AS Diperkarakan Dituduh Curi Lotre Orang Lain

Global
Wanita Ini Jual Apartemen demi Berlayar Keliling Dunia, Ternyata Tak jadi Berangkat...

Wanita Ini Jual Apartemen demi Berlayar Keliling Dunia, Ternyata Tak jadi Berangkat...

Global
FBI Rilis File Rencana Pembunuhan Ratu Elizabeth II oleh Simpatisan Irlandia

FBI Rilis File Rencana Pembunuhan Ratu Elizabeth II oleh Simpatisan Irlandia

Global
Otoritas Inggris Larang Pria Ini Pelihara Hewan Seumur Hidup, Ini Alasannya

Otoritas Inggris Larang Pria Ini Pelihara Hewan Seumur Hidup, Ini Alasannya

Global
Terungkap Alasan Pria Buka Pintu Darurat Asiana Airlines saat Penerbangan

Terungkap Alasan Pria Buka Pintu Darurat Asiana Airlines saat Penerbangan

Global
Bocah 11 Tahun Telepon 911 Minta Bantuan, Malah Ditembak Polisi yang Datang

Bocah 11 Tahun Telepon 911 Minta Bantuan, Malah Ditembak Polisi yang Datang

Global
Protes Gaji Tak Dibayar, 3 Penjaga Keamanan Piala Dunia Masih Ditahan di Qatar

Protes Gaji Tak Dibayar, 3 Penjaga Keamanan Piala Dunia Masih Ditahan di Qatar

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+