Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Tegaskan Crimea Tetap Bagian Ukraina, Bukan Rusia

Kompas.com - 27/02/2023, 16:14 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) mengeluarkan pernyataan yang menegaskan pengakuan bahwa Semenanjung Crimea tetap menjadi bagian dari Ukraina, bukan Rusia.

Pernyataan itu diterbitkan oleh Departemen Luar Negeri AS di situs web resmi mereka pada Minggu (26/2/2023), dengan diberi judul “Crimea Is Ukraine”.

“Sembilan tahun yang lalu, Rusia menginvasi Ukraina dan merebut Crimea – sebuah pelanggaran yang jelas terhadap hukum internasional dan kedaulatan serta integritas teritorial Ukraina… Amerika Serikat tidak dan tidak akan pernah mengakui pencaplokan semenanjung yang diklaim oleh Rusia. Crimea adalah Ukraina,” tulis Departemen Luar Negeri AS.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-330 Serangan Rusia ke Ukraina: Negara Eropa Janjikan Pasok Senjata Baru, Ukraina Targetkan Rebut Kembali Crimea

Sementara itu, diberitakan The Hill pada Minggu, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menghindari pertanyaan tentang apakah Pemerintahan Biden akan mendukung upaya Ukraina untuk merebut kembali Crimea yang dianeksasi secara ilegal oleh Rusia pada 2014.

Ketika ditanya dalam acara TV NNC "Meet The Press", Sullivan menyatakan dirinya tidak akan mengatakan apakah AS akan mendukung upaya Ukraina untuk merebut kembali Crimea.

“Hal kritis saat ini adalah mereka perlu mengambil kembali wilayah di selatan dan timur yang saat ini menjadi fokus mereka dan kami perlu memberi mereka alat untuk dapat melakukan itu,” kata Sullivan.

“Masalah Crimea dan pertanyaan tentang apa yang terjadi di masa depan adalah sesuatu yang akan kami bahas,” tambahnya.

Pemerintahan Biden telah menghadapi seruan yang semakin meningkat dari beberapa anggota parlemen Partai Republik untuk memberikan pandangan tentang seperti apa akhir dari perang Rusia-Ukraina.

Baca juga: Saat Putin Seberangi Jembatan Crimea dengan Mercedes…

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pernah mengatakan bahwa kemenangan bagi Ukraina berarti merebut kembali semua wilayah yang diduduki Rusia, termasuk Semenanjung Krimea.

Tekanan yang meningkat pada Pemerintah AS untuk mengklarifikasi lamanya dukungan Washington terhadap Ukraina terjadi setelah kunjungan mendadak Presiden Biden ke Kyiv pekan lalu.

Salah satu masalah utama yang diangkat oleh Partai Republik terkait dukungan AS terhadap Ukraina adalah jumlah uang yang dikeluarkan pemerintah federal untuk membantu mendanai perang.

Sullivan mengatakan di NBC bahwa tujuan Pemerintah AS sekarang adalah memperkuat militer Ukraina untuk memaksa Rusia memasuki fase diplomatik dari konflik tersebut.

"Kita pada akhirnya harus mencapai fase diplomatik dari konflik ini," kata Sullivan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com