Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan Jembatan Crimea: Siapa dan Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 10/10/2022, 22:14 WIB
BBC INDONESIA,
Bernadette Aderi Puspaningrum

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pasukan Rusia meluncurkan serangan besar-besaran ke Ukraina pada Senin (10/10/2022) pagi, dengan sedikitnya 75 rudal ke kota-kota Ukraina termasuk pusat Ibu Kota.

Eskalasi serangan yang dilakukan setelah ledakan Jembatan Crimea dan ancaman yang disampaikan Vladimir Putin yang menilai insiden itu sebagai aksi terorisme Ukraina. 

Baca juga: Ini Ancaman Putin jika Ukraina Lanjutkan Serangan ke Pasukan Rusia

Akan tetapi, apa yang sejauh ini diketahui tentang penyebab ledakan dahsyat di Jembatan Kerch, Crimea akhir pekan lalu?

Nyatanya ada sejumlah teori yang berkembang tentang penyebab insiden tersebut, namun dari semua itu tak ada yang benar-benar kredibel.

Rusia dengan cepat menyebut bahwa ledakan itu dipicu oleh bom truk, tanpa mengatakan siapa yang merencanakannya.

Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Ukraina melakukan serangan di jembatan tersebut sebagai “aksi terorisme“.

Baca juga: UPDATE Ledakan Jembatan Crimea: Putin Tuding Ukraina Dalangnya

Teori bom dari dalam truk

Rekaman kamera keamanan yang dirilis di media sosial menunjukkan sebuah truk – yang diduga berkendara dari kota Krasnodar di Rusia, sekitar satu jam perjalanan dari jembatan – melaju ke barat melintasi jembatan pada saat ledakan terjadi.

Pejabat Rusia menyebut Samir Yusubov, pria asal Krasnodar berusia 25 tahun, sebagai pemilik truk dan kerabatnya, Makhir Yusubov adalah orang yang mengemudi truk itu.

Namun, menurut BBC ketika dicermati secara mendalam, rekaman vídeo itu menunjukkan bahwa truk tersebut tak ada hubungan dengan ledakan itu.
Contains some upsetting scenes.

Rekaman video itu menunjukkan bola api besar meledak tepat di belakang – dan satu sisi – truk, saat mulai melintasi bagian jembatan yang terelevasi.

Teori tentang bom truk yang menyebar luas dengan cepat di Rusia pun memicu kecurigaan.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-228 Serangan Rusia ke Ukraina: Rudal Moskwa Tewaskan 13 Orang | Penyelam Periksa Kerusakan Jembatan Crimea

Itu mengindikasikan Kremlin lebih memilih menyimpulkan ledakan itu sebagai aksi terorisme, ketimbang kemungkinan yang lebih mengkhawatirkan: bahwa itu adalah tindakan sabotase yang berani dilakukan Ukraina.

“Saya telah melihat banyak kendaraan besar membawa alat peledak sepanjang hidup saya,“ ujar mantan pakar bahan peledak di militer Inggris kepada wartawan BBC.

“Ini tidak terlihat seperti itu.”

 

Penjelasan yang lebih masuk akal, lanjutnya, adalah ledakan besar di bawah jembatan – yang mungkin dikirim menggunakan semacam drone maritim rahasia.

Halaman:

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com