Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ibu Desertir Rusia, Ungkap Detik-detik Anaknya Kabur dari Mobilisasi Parsial

Kompas.com - 10/10/2022, 10:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: Marina Baranovska/DW Indonesia

MOSKWA, KOMPAS.com - Perintah mobilisasi parsial oleh Presiden Vladimir Putin mendorong ratusan ribu pria Rusia melarikan diri ke negeri jiran, antara lain Georgia, Kazakhstan, dan Belarus.

Mereka menolak berperang di Ukraina. Banyak yang mengungsi bahkan meski belum mendapat panggilan resmi.

DW berbincang dengan ibu seorang pria Rusia yang melakukan desersi dan kini bermukim di luar negeri. Dia mengimbau kepada Eropa untuk membuka pintu bagi mereka yang tidak ingin berperang.

Baca juga: Apa Itu Mobilisasi Parsial Rusia dan Dampaknya di Perang Ukraina?

Berikut kutipan wawancaranya.

Deutsche Welle: Di mana anak Anda berada saat ini?

Irina Ivanova: Putra saya ada di Kazakshtan dan sibuk membangun kehidupan baru di sana. Mungkin dia akan mengajukan permohonan visa ke negara lain.

Apakah dia meninggalkan Rusia karena panggilan mobilisasi?

Tidak. Kami tidak menunggu selama itu. Karena dia pasti termasuk gelombang pertama yang mendapat panggilan. Usianya baru 30 tahun, mahasiswa dan pernah mengabdi di militer. Awalnya mahasiswa dikecualikan dari mobilisasi. Tapi anggota militer dan polisi berulang kali datang ke universitas. Sebab itu kami sekejap memutuskan untuk ke luar.

Anak saya membeli tiket bus ke sebuah kota di perbatasan Kazakhstan. Kami tahu pintu perbatasan di sana masih terbuka buat warga Rusia. Seorang teman saya menunggu sampai dia melewati semua pemeriksaan dan menaiki kendaraan umum di seberang perbatasan.

Ratusan ribu pria Rusia tiba-tiba mengungsi ke negara-negara tetangga. Apakah warga dikejutkan oleh perintah mobilisasi, karena sebelumnya hidup selama tujuh bulan seakan-akan tidak ada perang di Ukraina?

Asumsi itu tidak benar. Semua orang mengetahui berkecamuknya perang di Ukraina. Tapi semua punya masalah masing-masing. Mereka yang pergi berperang punya berbagai alasan, entah itu karena alasan ideologi, keuangan atau keyakinan pribadi. Tapi masalahnya sekarang, pemerintah memutuskan sepihak tanpa persetujuan individu. Banyak yang tidak suka dan akhirnya melarikan diri.

Bagaimana respons Anda terhadap sikap negara-negara Eropa yang menutup perbatasan bagi warga Rusia?

Di satu sisi, kekhawatiran Eropa beralasan. Tapi di sisi lain saya kecewa terhadap larangan masuk bagi semua warga Rusia, bukan mereka yang bertanggung jawab atas perang di Ukraina. Kami ditolak atas dasar ketakutan dan boikot politik. Bahwa Rusia adalah agresor dan semua warga Rusia termasuk di dalamnya.

Tapi kita harus membedakan. Saya, anak saya, teman-teman saya, anak teman-teman saya bukan penyusup. Kami memprotes dengan berbagai cara.

Baca juga:

Halaman:

Terkini Lainnya

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Global
Cara Perempuan China Berhemat: Bermitra dengan Orang Asing di Dunia Maya

Cara Perempuan China Berhemat: Bermitra dengan Orang Asing di Dunia Maya

Internasional
OKI Kecam Genosida di Gaza, Desak Israel Diberi Sanksi

OKI Kecam Genosida di Gaza, Desak Israel Diberi Sanksi

Global
Demo Perang Gaza di Kampus AS, 'Deja Vu' Protes Mahasiswa Saat Perang Vietnam

Demo Perang Gaza di Kampus AS, "Deja Vu" Protes Mahasiswa Saat Perang Vietnam

Global
Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan Senin Ini

Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan Senin Ini

Global
Sejarah dan Pentingnya Hari Kebebasan Pers Sedunia

Sejarah dan Pentingnya Hari Kebebasan Pers Sedunia

Internasional
Rangkuman Hari Ke-802 Serangan Rusia ke Ukraina: Roket dan Drone Tewaskan 2 Orang | Desa Ocheretyne Lepas

Rangkuman Hari Ke-802 Serangan Rusia ke Ukraina: Roket dan Drone Tewaskan 2 Orang | Desa Ocheretyne Lepas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com