Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soyuz Rusia Tiba di ISS untuk Bawa Pulang 3 Kru yang Terjebak

Kompas.com - 27/02/2023, 11:46 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com - Pesawat luar angkasa Soyuz MS-23 milik Rusia sudah berlabuh di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) untuk membawa para kru yang terjebak.

Badan antariksa Rusia Roscosmos mengumumkan kedatangan Soyuz tersebut pada Minggu (26/2/2023) pagi waktu setempat.

Soyuz MS-23 lepas landas dari pusat luar angkasa Baikonour di Kazakhstan pada Jumat (24/2/2023).

Baca juga: Kapsul Soyuz Bocor, Rusia Berencana Jemput Awaknya di Luar Angkasa

Pesawat itu akan membawa kembali kosmonot Rusia Sergey Prokopyev dan Dmitry Petelin, serta astronot Amerika Serikat Francisco Rubio.

Ketiganya dijadwalkan mengakhiri misi pada Maret 2023. Mereka terjebak di luar angkasa setelah sistem pendingin kapsul Soyuz MS-22 bocor dua bulan lalu.

Soyuz MS-22 selanjutnya akan dibawa kembali tanpa awak pada Maret 2023.

"Hari ini pukul 03.58 waktu Moskwa, pesawat luar angkasa tak berawak Soyuz MS-23 merapat ke modul Poisk Stasiun Luar Angkasa Internasional dalam mode otomatis," kata Roscosmos di platform pesan Telegram, dikutip dari Reuters.

Modul Poisk adalah modul dok di ISS.

Baca juga:

Kepala eksekutif Roscosmos Yuri Borisov mengatakan, perjalanan luar angkasa kosmonot Rusia berikutnya di stasiun tersebut akan berlangsung pada April atau Mei 2023.

Soyuz MS-23 membawa 429 kilogram kargo tambahan ke ISS yang diperlukan untuk memperpanjang misi astronot, menurut laporan kantor-kantor berita Rusia.

Baca juga: 3 Kosmonot Rusia Tiba di ISS dengan Warna Khas Bendera Ukraina. Ada Pesan Khusus?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com