WASHINGTON DC, KOMPAS.com - SpaceX berhasil meluncurkan empat astronot ke International Space Station (ISS) atau Stasiun Luar Angkasa Internasional pada Minggu (15/11/2020), dengan pesawat Crew Dragon.
Keempat astronot itu terdiri dari tiga orang Amerika yaitu Michael Hopkins, Victor Glover, Shannon Walker, dan satu orang Jepang bernama Soichi Noguchi.
Mereka lepas landas pukul 19.27 waktu setempat di Kennedy Space Center, Florida, mengakhiri hampir satu dekade ketergantungan dunia pada Rusia untuk tumpangan di roket Soyuz-nya.
Baca juga: Jadi Unicorn Terbesar Ketiga Dunia, SpaceX Capai Valuasi Rp 676,2 Triliun
Presiden terpilih AS Joe Biden memuji peluncuran itu di Twitter, menyebutnya sebagai bukti kekuatan sains dan apa yang bisa dicapai dengan memanfaatkan inovasi, kecerdikan, dan tekad.
Sementara itu Presiden Donald Trump memuji peluncuran tersebut dengan kata "hebat", sebagaimana diwartakan AFP.
Wakil Presiden Mike Pence yang menghadiri peluncuran bersama istrinya, Karen, menyebutnya sebagai era baru dalam penjelajahan luar angkasa manusia di Amerika.
Keluarga Pence bergabung dengan ketua NASA Jim Bridenstine dan istrinya, Michele, untuk menyaksikan peluncuran, Mereka bertepuk tangan saat roket itu lepas landas.
Baca juga: Astronot NASA Ungkap Pengalamannya Tunggangi Crew Dragon SpaceX
Diberitakan AFP, kapsul itu berhasil dipisahkan dari tahap kedua roket, dan menurut anggota tim SpaceX yang berbicara melalui radio, telah mencapai penyisipan orbit nominal.
Artinya, kapsul sudah berada di jalur yang benar untuk mencapai ISS.
Para kru akan mendarat di tujuan sekitar pukul 23.00 Senin malam (16/11/2020) waktu setempat, untuk bergabung dengan dua orang Rusia dan satu orang Amerika di dalam stasiun itu. Ketiganya sudah berada di sana selama 6 bulan.
Sebelumnya pada Mei, unicorn yang didirikan Elon Musk itu menyelesaikan misi demo yang menunjukkan bahwa mereka dapat menerbangkan astronot ke ISS dan memulangkannya dengan selamat.
Crew Dragon awal pekan ini menjadi pesawat luar angkasa pertama yang disertifikasi oleh NASA, sejak Space Shuttle hampir 40 tahun lalu.
Baca juga: Prestasi Bersejarah, SpaceX Sukses Pulangkan 2 Astronot NASA ke Bumi
Pesawat itu berbentuk kapsul, mirip dengan pesawat luar angkasa sebelum Space Shuttle, dan peluncurnya adalah roket SpaceX Falcon 9 yang bisa dipakai lagi.
Pada akhir misinya, Crew Dragon akan membentangkan parasut lalu jatuh ke laut, seperti di era Apollo.
NASA berpaling ke SpaceX dan Boeing setelah menutup program Space Shuttle pada 2011, yang gagal dalam tujuan utamanya membuat perjalanan ke luar angkasa terjangkau biayanya dan aman.
Badan antariksa tersebut akan menghabiskan lebih dari 8 miliar dollar AS (Rp 113,2 triliun) untuk program Commercial Crew pada 2024, dengan harapan sektor swasta dapat memegang keperluan NASA di orbit rendah Bumi, sehingga mereka bisa fokus ke misi di Bulan dan Mars.
Baca juga: Dua Astronot Mendarat di Bumi, Kabar Baik untuk Misi Luar Angkasa SpaceX
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.