Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SpaceX Luncurkan 4 Astronot ke ISS, Akhiri Ketergantungan Dunia pada Rusia

Kompas.com - 16/11/2020, 09:14 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - SpaceX berhasil meluncurkan empat astronot ke International Space Station (ISS) atau Stasiun Luar Angkasa Internasional pada Minggu (15/11/2020), dengan pesawat Crew Dragon.

Keempat astronot itu terdiri dari tiga orang Amerika yaitu Michael Hopkins, Victor Glover, Shannon Walker, dan satu orang Jepang bernama Soichi Noguchi.

Mereka lepas landas pukul 19.27 waktu setempat di Kennedy Space Center, Florida, mengakhiri hampir satu dekade ketergantungan dunia pada Rusia untuk tumpangan di roket Soyuz-nya.

Baca juga: Jadi Unicorn Terbesar Ketiga Dunia, SpaceX Capai Valuasi Rp 676,2 Triliun

Presiden terpilih AS Joe Biden memuji peluncuran itu di Twitter, menyebutnya sebagai bukti kekuatan sains dan apa yang bisa dicapai dengan memanfaatkan inovasi, kecerdikan, dan tekad.

Sementara itu Presiden Donald Trump memuji peluncuran tersebut dengan kata "hebat", sebagaimana diwartakan AFP.

Wakil Presiden Mike Pence yang menghadiri peluncuran bersama istrinya, Karen, menyebutnya sebagai era baru dalam penjelajahan luar angkasa manusia di Amerika.

Keluarga Pence bergabung dengan ketua NASA Jim Bridenstine dan istrinya, Michele, untuk menyaksikan peluncuran, Mereka bertepuk tangan saat roket itu lepas landas.

Baca juga: Astronot NASA Ungkap Pengalamannya Tunggangi Crew Dragon SpaceX

Diberitakan AFP, kapsul itu berhasil dipisahkan dari tahap kedua roket, dan menurut anggota tim SpaceX yang berbicara melalui radio, telah mencapai penyisipan orbit nominal.

Artinya, kapsul sudah berada di jalur yang benar untuk mencapai ISS.

Para kru akan mendarat di tujuan sekitar pukul 23.00 Senin malam (16/11/2020) waktu setempat, untuk bergabung dengan dua orang Rusia dan satu orang Amerika di dalam stasiun itu. Ketiganya sudah berada di sana selama 6 bulan.

Sebelumnya pada Mei, unicorn yang didirikan Elon Musk itu menyelesaikan misi demo yang menunjukkan bahwa mereka dapat menerbangkan astronot ke ISS dan memulangkannya dengan selamat.

Crew Dragon awal pekan ini menjadi pesawat luar angkasa pertama yang disertifikasi oleh NASA, sejak Space Shuttle hampir 40 tahun lalu.

Baca juga: Prestasi Bersejarah, SpaceX Sukses Pulangkan 2 Astronot NASA ke Bumi

Pesawat itu berbentuk kapsul, mirip dengan pesawat luar angkasa sebelum Space Shuttle, dan peluncurnya adalah roket SpaceX Falcon 9 yang bisa dipakai lagi.

Pada akhir misinya, Crew Dragon akan membentangkan parasut lalu jatuh ke laut, seperti di era Apollo.

NASA berpaling ke SpaceX dan Boeing setelah menutup program Space Shuttle pada 2011, yang gagal dalam tujuan utamanya membuat perjalanan ke luar angkasa terjangkau biayanya dan aman.

Badan antariksa tersebut akan menghabiskan lebih dari 8 miliar dollar AS (Rp 113,2 triliun) untuk program Commercial Crew pada 2024, dengan harapan sektor swasta dapat memegang keperluan NASA di orbit rendah Bumi, sehingga mereka bisa fokus ke misi di Bulan dan Mars.

Baca juga: Dua Astronot Mendarat di Bumi, Kabar Baik untuk Misi Luar Angkasa SpaceX

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com