Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-231 Serangan Rusia ke Ukraina, 8 Tersangka Serangan Jembatan Crimea, Serangan Rudal di Pasar Avdiivka

Kompas.com - 13/10/2022, 06:28 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

KOMPAS.com - Memasuki hari ke-231 Serangan Rusia ke Ukraina menyasar sebuah pasar yang ramai di kota Avdiivka, mengakibatkan setidaknya tujuh orang tewas dan delapan terluka, menurut gubernur wilayah Donetsk timur Ukraina.

"Tidak ada logika militer dalam penembakan seperti itu - hanya keinginan tak terkendali untuk membunuh sebanyak mungkin orang kami dan mengintimidasi orang lain," kata Pavlo Kyrylenko sebagaimana dilansir Guardian.

Baca juga: AS Siap Kirim Sistem Pertahanan Udara Canggih untuk Ukraina setelah Serangan Besar Rusia

Paus Fransiskus pada hari Rabu mengutuk “pemboman tanpa henti” Rusia atas kota-kota Ukraina dan meminta “mereka yang memegang nasib perang di tangan mereka” untuk berhenti.

"Hati saya selalu tertuju pada orang-orang Ukraina, terutama mereka yang tinggal di tempat-tempat yang terkena bom, ujarnya sebagaimana dikutip Guardian.

Paus juga dilaporkan melakukan doa syafaat yang dimaksudkan untuk “dapat mengubah hati mereka yang memiliki nasib perang di tangan mereka, sehingga mereka dapat menghentikan gelombang kekerasan ini dan membangun kembali hidup berdampingan secara damai”.

Kementerian reintegrasi Ukraina mengonfirmasi bahwa 37 anak Ukraina yang dideportasi secara ilegal ke Rusia kini telah kembali ke rumah.

“Anak-anak itu dideportasi dari wilayah yang diduduki Rusia di wilayah Kharkiv pada Agustus,” katanya dalam sebuah pernyataan di Facebook.

Baca juga: Serangan Rudal Rusia Hantam 30 Persen Infrastruktur Energi Ukraina

1. Rusia menahan tersangka serangan Jembatan Crimea

Delapan orang telah ditahan atas serangan akhir pekan lalu di Jembatan Krimea, dan pasukan keamanan Rusia menyebut seorang tokoh senior dari Ukraina berada di belakang insiden tersebut.

Sebuah pernyataan dari Dinas Keamanan Federal (FSB) mengklaim “penyelenggara serangan teroris di Jembatan Crimea adalah Direktorat Intelijen Utama Kementerian Pertahanan Ukraina, kepalanya Kyrylo Budanov, karyawan dan agen.

Saat ini, lima warga Rusia, tiga warga Ukraina dan Armenia, yang berpartisipasi dalam persiapan kejahatan, telah ditahan dalam kerangka kasus pidana.”

Seorang pejabat senior Ukraina menolak penyelidikan itu sebagai "omong kosong".

"Seluruh kegiatan FSB dan Komite Investigasi adalah omong kosong," kata penyiar publik Ukraina Suspilne mengutip juru bicara menteri dalam negeri Andriy Yusov.

Dia menggambarkan FSB dan Komite Investigasi sebagai "struktur palsu yang melayani rezim Putin, jadi kami pasti tidak akan mengomentari pernyataan mereka selanjutnya".

Baca juga: Ledakan Jembatan Crimea: Siapa dan Apa Penyebabnya?

2. Kondisi PLTN Zaporizhzhia “sangat mengkhawatirkan"

Kepala Badan Energi Atom Internasional menggambarkan perkembangan di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia (ZNPP), yang telah kehilangan daya di luar lokasi lagi untuk jangka waktu tertentu, sebagai "sangat mengkhawatirkan".

Energoatom, perusahaan milik negara Ukraina yang mengelola ZNPP menuduh pasukan Rusia yang mendudukinya menolak konvoi kendaraan perusahaan yang membawa diesel.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com