Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER GLOBAL] Penyelamatan Gempa Turkiye | Zelensky Ditantang Ikut Tempur

Kompas.com - 08/02/2023, 05:39 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Berita tentang upaya penyelamatan gempa Turkiye dan Suriah terhambat cuaca dingin memuncaki daftar Populer Global kali ini.

Di bawahnya, ada berita rangkuman perang Rusia-Ukraina hari ke-348.

Berita di kanal Global Kompas.com yang paling banyak dibaca selanjutnya, yakni memuat faktor-faktor mengapa gempa Turkiye begitu mematikan.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Inggris Geger Kepala Sekolah Tewas | Dahsyatnya Gempa Turkiye dan Suriah

Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman daftar Populer Global edisi Selasa (7/2/2023) hingga Rabu (8/2/2023) pagi yang dapat Anda simak:

1. Gempa Turkiye dan Suriah Sudah Tewaskan 3.823 Orang, Cuaca Dingin Hambat Penyelamatan

Upaya penyelamatan korban gempa di Turkiye dilaporkan telah terhambat oleh badai salju musim dingin yang menutupi jalan-jalan utama dengan es dan salju.

Selain itu, koneksi internet yang buruk dan jalan yang rusak antara beberapa kota yang paling parah terkena dampak gempa di Turkiye telah menghambat upaya untuk menilai dan mengatasi dampak bencana.

Suhu udara di beberapa daerah diperkirakan telah turun hingga mendekati titik beku dalam semalam.

Baca berita selengkapnya di sini

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Balon Mata-mata China Terbang di AS | Hong Kong Rayu Wisatawan

2. Rangkuman Hari Ke-348 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Ditantang Ikut Bertempur, PBB Cemas Perang Meluas

Masih ada beberapa hal baru yang terjadi mewarnai perang Rusia-Ukraina hari ke-348 pada Senin (6/2/2023).

Ini termasuk, Kepala kelompok tentara bayaran Rusia Wagner, Yevgeny Prigozhin meminta Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk terlibat dalam pertempuran di langit Bakhmut.

Sementara itu, Sekjen PBB Antonio Guterres memperingatkan negara-negara bahwa ada kekhawatiran tentang kemungkinan eskalasi lebih lanjut dalam konflik Rusia-Ukraina.

Rangkuman perang Rusia-Ukraina hari ke-349 selengkapnya dapat disimak di sini

3. Faktor-faktor Mengapa Gempa Turkiye Begitu Mematikan

Kombinasi berbagai faktor menjadi alasan mengapa gempa Turkiye begitu mematikan. Waktu kejadian, lokasi, garis patahan yang relatif tenang, dan lemahnya konstruksi bangunan merupakan beberapa faktor tersebut.

Gempa Turkiye dan Suriah terjadi pada Senin (6/2/2023) dini hari bermagnitudo 7,8, yang sejauh ini telah menewaskan 4.365 orang.

Jumlah korban diperkirakan akan bertambah karena gempa susulan berguncang sepanjang hari.

Baca selengkapnya di sini

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Bayi Ditinggal di Bandara | Rencana Serangan Besar Rusia

4. Balon Korea Utara Sempat Terlihat Terbang di Atas Korea Selata

Belum reda masalah balon terbang China memasuki langit Amerika Serikat (AS), kini muncul kabar serupa yang melibatkan dua negara berkonflik Korea Selatan dan Korea Utara.

Militer Korea Selatan mengatakan pada Senin (6/2/2023), telah melacak balon Korea Utara di atas wilayahnya.

Tetapi, mereka lalu memastikan hal itu tidak menimbulkan ancaman.

Baca pernyataan Korea Selatan selengkapnya di sini

5. Kronologi Mengapa Gempa di Turkiye Terjadi dan Perkembangan Terkini

Kronologi mengapa gempa di Turkiye terjadi bermula pada Senin (6/2/2023) pukul 04.17 waktu setempat, bermagnitudo 7,8.

Gempa juga terjadi di negara tetangga yaitu Suriah, menghancurkan kota-kota dan menewaskan atau melukai ribuan orang.

Perkembangan terkini dan mengapa gempa di Turkiye bisa terjadi dapat disimak di sini

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Tersangka Bom Pakistan Ditangkap | Restoran Bajak Laut Tenggelam

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com