SEOUL, KOMPAS.com - Belum reda masalah balon terbang China memasuki langit Amerika Serikat (AS), kini muncul kabar serupa yang melibatkan dua negara berkonflik Korea Selatan dan Korea Utara.
Militer Korea Selatan mengatakan pada Senin (6/2/2023), telah melacak balon Korea Utara di atas wilayahnya.
Tetapi, mereka lalu memastikan hal itu tidak menimbulkan ancaman.
Baca juga: Serba-serbi Balon Mata-mata China yang Diketahui Sejauh Ini
"Balon memasuki wilayah udara Korea Selatan pada Minggu (5/2/2023)," kata Kementerian Pertahanan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.
Mengutip keterangan seorang pejabat Korea Selatan yang tidak disebutkan namanya, kantor berita Yonhap melaporkan, pesawat tersebut telah meninggalkan wilayah udara Korea Selatan beberapa jam kemudian.
Selain itu, disebutkan bahwa para pejabat Korea Selatan yakin benda itu adalah balon cuaca yang tidak dimaksudkan untuk kegiatan mata-mata.
Laporan kehadiran balon terbang Korea Utara berada di langit Korea Selatan itu muncul setelah Amerika Serikat menembak jatuh sebuah balon mata-mata yang dicurigai milik China.
Kehadiran balon terbang tersebut pada akhirnya semakin mempertegang hubungan AS dengan China.
Baca juga: China Akui Balon Terbang di Amerika Latin Berasal dari Wilayahnya, Sebut Bersifat Sipil
China mengatakan pesawat itu adalah pesawat sipil yang secara tidak sengaja tersesat ke wilayah udara AS.
Ketegangan juga telah meningkat antara kedua Korea belakangan ini.
Itu terutama terjadi setelah Korea Utara melakukan sejumlah uji coba rudal pada tahun lalu, sementara Korea Selatan bergabung dengan sekutu Amerika Serikat dalam unjuk kekuatan militer bersama.
Lima drone Korea Utara bahkan pernah dilaporkan telah menyeberang ke wilayah Korea Selatan pada 26 Desember. Salah satunya malah memasuki zona larangan terbang di sekitar kantor kepresidenan Korea Selatan, mendorong militer Korea Selatan untuk mengerahkan jet tempur dan helikopter.
Militer kemudian mendapat kritik karena gagal menjatuhkan drone, yang terbang di atas Korea Selatan selama berjam-jam.
Baca juga: AS Tembak Jatuh Obyek Diduga Balon Mata-mata China, Beijing: Tindakan Merusak Hubungan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.