Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-344 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Ingatkan Keanggotaan UE, Putin Akui Terancam Tank Jerman

Kompas.com - 03/02/2023, 08:50 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

“Keinginan dan tujuan kami adalah agar Ukraina memenangkan konflik ini. Jadi, bukan hanya peralatan, tetapi juga kemampuan dan pelatihan yang menyertainya,” jelas dia.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-340 Serangan Rusia ke Ukraina: Pasukan Kyiv Tangkis Serangan di Blahodatne

Putin mengaku Rusia terancam oleh tank Jerman

Presiden Vladimir Putin mengatakan pada Kamis, bahwa Rusia diancam oleh tank Jerman lagi seperti selama Perang Dunia II.

Dia memperingatkan bahwa Rusia siap untuk menanggapi agresi dari Barat.

Berbicara pada acara peringatan 80 tahun kemenangan Tentara Merah atas Nazi Jerman di Stalingrad, Putin menarik kesejajaran antara perjuangan Uni Soviet dalam Perang Dunia II dan intervensi Moskow di Ukraina .

“Ini sulit dipercaya tapi benar. Kami kembali diancam oleh tank Leopard Jerman,” kata dia di selatan Kota Volgograd.

Putin menyatakan, telah berulang kali Rusia dipaksa untuk mengusir agresi kolektif Barat.

“Kami tidak mengirim tank ke perbatasan mereka tetapi kami memiliki sesuatu untuk ditanggapi, dan itu tidak hanya tentang menggunakan kendaraan lapis baja. Setiap orang harus memahami ini,” ucap dia.

"Perang modern dengan Rusia akan sangat berbeda," tambahnya.

Sejak mengirim pasukan ke Ukraina pro-Barat Februari lalu, Putin telah berulang kali mengancam akan menggunakan senjata nuklir melawan Barat jika konflik meningkat.

"Kesiapan untuk melangkah sampai akhir, melakukan hal yang mustahil demi ibu pertiwi, demi kebenaran ada dan ada dalam darah, dalam karakter rakyat multinasional kita," kata Putin.

Pertempuran Stalingrad 1942-1943 berkecamuk selama hampir enam bulan dan ketika berakhir, kota itu menjadi reruntuhan dan lebih dari satu juta tentara dan warga sipil kehilangan nyawa mereka.

Kemenangan Tentara Merah menandai titik balik tidak hanya bagi Uni Soviet, yang telah mengalami beberapa kekalahan telak, tetapi juga bagi pasukan Sekutu.

Peringatan 80 tahun kemenangan itu terjadi saat Rusia berupaya meningkatkan ofensifnya di Ukraina, didukung oleh puluhan ribu pasukan cadangan yang dimobilisasi musim gugur lalu.

Baca juga: Rangkuman Hari ke-339 Serangan Rusia ke Ukraina: Adik Kim Jong Un Mengutuk AS | Ratusan Tank Berat dari Barat untuk Ukraina

Putin memperingatkan Barat atas pengiriman senjata ke Ukraina

Presiden Vladimir Putin pada Kamis berjanji akan memberikan tanggapan yang tegas terhadap negara mana pun yang mengancam Rusia.

Dia menyinggung Jerman karena menjanjikan tank untuk Kyiv.

Di kota Volgograd, Rusia selatan, Putin berkata, "Ini tidak dapat dipercaya tetapi benar. Kami kembali diancam oleh tank Leopard Jerman".

Dia berbicara pada upacara memperingati kemenangan Tentara Merah melawan pasukan Nazi 80 tahun lalu di Stalingrad, nama kota itu saat itu.

"Kami memiliki sesuatu untuk ditanggapi. Perang modern dengan Rusia akan sangat berbeda," ucapnya.

Kyiv tuduh Rusia menculik dan menjual anak-anak Ukraina untuk seks

Komisaris hak asasi manusia (HAM) Kyiv pada Kamis, menuduh Rusia menculik anak-anak di negaranya dan menjual mereka untuk seks.

"Saluran Telegram mengungkapkan bahwa orang Rusia menculik anak-anak Ukraina dan membuat video seksual dengan mereka," kata Komisioner HAM Parlemen Ukraina Dmytro Lubinets dalam sebuah posting di aplikasi perpesanan Telegram.

"Misalnya, mereka menawarkan 250.000 rubel (130.000 hryvnia) untuk anak laki-laki yang harus segera masuk sekolah," kata dia, menggambarkan anak laki-laki itu sebagai yatim piatu Ukraina.

Lubinets memposting kutipan dari percakapan di WhatsApp antara dua orang yang diduga mendiskusikan penggunaan seorang anak laki-laki untuk pemotretan pornografi anak.

"Dia telah dibawa dari Ukraina, dari panti asuhan, tidak memiliki kerabat," kata dia mengutip salah satu pembicaraan dua orang tersebut.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-338 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin-Zelensky Peringati Holocaust | Pertempuran Sengit di Vugledar

Austria di bawah tekanan untuk melarang Rusia dari pertemuan OSCE

Anggota parlemen dari 20 negara telah mendesak Austria untuk melarang delegasi Rusia ikut serta dalam pertemuan badan keamanan terbesar dunia akhir bulan ini.

Hal tu tertuang dalam sebuah surat yang dilihat oleh AFP pada hari Kamis.

Majelis parlemen Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) akan diadakan di Wina pada 23-24 Februari 2023, tepat setahun setelah invasi Rusia ke Ukraina .

Anggota parlemen nasional di 15 negara Uni Eropa, bersama Kanada, Georgia, Islandia, Inggris, dan Ukraina sendiri telah menolak partisipasi Rusia dalam pertemuan tersebut, mendesak Austria untuk melarang masuknya delegasi mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com