KOMPAS.com - Perang Rusia-Ukraina memasuki hari ke-334 pada Senin (23/1/2023), diwarnai dengan rencana Polandia mengirim tank Leopard untuk pasukan Kyiv terlepas dari izin Jerman.
Sementara itu, Rusia mengusir Duta Besar Estonia karena disebut memiliki sentimen anti-Rusia atau Russophobia total.
Rangkuman perang Rusia-Ukraina terkini dapat Anda baca di bawah ini.
Baca juga: Barat Janjikan Persenjataan Miliaran Dollar AS ke Ukraina, Rusia Keluarkan Ancaman Bencana Global
Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki, mengatakan bahwa negaranya berencana mengirim tank Leopard ke Ukraina terlepas apakah Jerman setuju atau tidak.
Meski demikian, kata dia, Polandia akan tetap mencoba meminta izin lebih dulu kepada Jerman untuk pengiriman senjata bantuan bagi Ukraina tersebut.
"Kami akan meminta persetujuan ini," kata Morawiecki kepada wartawan pada Senin (23/1/2023).
Baca selengkapnya di sini.
Rusia menuduh negara Baltik itu kini memiliki sentimen anti-Rusia atau Russophobia total.
Secara terpisah pada hari yang sama, Estonia mengatakan akan mengusir juga Duta Besar Rusia dari Tallinn sebagai pembalasan.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: 2 Hari Berturut-turut, Rusia Klaim Kemajuan di Zaporizhzhia
Warga Moskwa tidak menghiraukan ancaman penangkapan dengan meletakkan bunga dalam peringatan dadakan bagi korban serangan rudal di pusat kota Dnipro, Ukraina, yang disaksikan wartawan AFP pada Senin (23/1/2023).
Pihak berwenang di Ukraina mengatakan, sedikitnya 46 orang tewas oleh serangan Rusia di bangunan perumahan Dnipro pekan lalu.
Ini merupakan salah satu serangan paling mematikan dalam kampanye militer Rusia.
Seorang mantan anggota tentara bayaran Rusia Grup Wagner yang kabur ke Norwegia sekitar 10 hari lalu ditangkap, karena melanggar undang-undang imigrasi, kata polisi Norwegia pada Senin (23/1/2023).
Andrei Medvedev (26) melintasi perbatasan Rusia-Norwegia di ujung utara pada dini hari tanggal 13 Januari untuk mencari suaka di negara Skandinavia itu.
Pengacaranya pekan lalu mengatakan kepada AFP, dia "bersedia berbicara tentang pengalamannya di Grup Wagner kepada orang-orang yang menyelidiki kejahatan perang".
Baca juga: Wakil Menteri Ukraina Diduga Korupsi Rp 6 Miliar di Tengah Perang, Langsung Dipecat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.