Para ilmuwan mengatakan, ancaman perang nuklir, penyakit, dan ketidakstabilan iklim yang telah diperburuk oleh invasi Rusia ke Ukraina, menempatkan umat manusia pada risiko pemusnahan yang lebih besar.
"Jam Kiamat" yang dibuat oleh Buletin Ilmuwan Atom untuk mengilustrasikan betapa dekatnya umat manusia dengan akhir dunia, memindahkan "waktunya" pada tahun 2023 menjadi 90 detik menuju tengah malam.
Ini 10 detik lebih dekat daripada sebelumnya dalam tiga tahun terakhir.
Tengah malam pada jam ini menandai titik teori pemusnahan.
Jarum jam digerakkan lebih dekat atau lebih jauh dari tengah malam berdasarkan pembacaan para ilmuwan tentang ancaman yang ada pada waktu tertentu.
Waktu baru mencerminkan dunia di mana invasi Rusia ke Ukraina telah menghidupkan kembali ketakutan akan perang nuklir.
“Ancaman terselubung Rusia untuk menggunakan senjata nuklir mengingatkan dunia bahwa eskalasi konflik karena kecelakaan, niat, atau kesalahan perhitungan adalah risiko yang mengerikan. Kemungkinan bahwa konflik dapat terlepas dari kendali siapa pun tetap tinggi,” papar Rachel Bronson, presiden dan CEO buletin mengatakan pada konferensi pers di Washington pada Selasa.
Bronson mengatakan, pengumuman Buletin untuk pertama kalinya akan diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Ukraina dan Rusia untuk mendapatkan perhatian yang relevan.
Beberapa pejabat tinggi Ukraina mengumumkan pengunduran diri pada Selasa, ketika Kementerian Pertahanan diguncang oleh tuduhan penyelewengan pengadaan makanan.
Kasus ini bisa jadi skandal korupsi terbesar yang terjadi di Ukraina sejak dimulainya invasi Rusia pada 24 Februari 2022.
Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Vyacheslav Shapovalov, Wakil Kepala Administrasi Lepresidenan Kyrylo Tymoshenko, dan Wakil Jaksa agung Oleksiy Symonenko termasuk di antara para pejabat tinggi Ukraina yang mengundurkan diri.
Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto menyatakan, Finlandia harus mempertimbangkan untuk bergabung dengan NATO tanpa Swedia.
Hal itu dia katakan setelah Turkiye mengindikasikan tidak akan menyetujui Swedia jadi anggota NATO, menyusul adanya aksi pembakaran Al Quran di luar kedutaan Turkiye di Stockholm.
"Kami harus menilai situasinya, apakah telah terjadi sesuatu yang dalam jangka panjang akan mencegah Swedia untuk maju," kata Haavisto kepada penyiar Yle.
Meski demikian, dia menegaskan, bahwa terlalu dini untuk mengambil keputusan sekarang dan tawaran bersama Swedia jadi anggota NATO sementara tetap menjadi opsi pertama bagi Finlandia.
“Penilaian saya sendiri adalah akan ada penundaan (mendapatkan persetujuan Turkiye), yang pasti akan berlangsung hingga pemilu Turkiye pada pertengahan Mei,” ucap Haavisto, sebagaimana dikutip dari AFP.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.