Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-335 Serangan Rusia ke Ukraina: Jam Kiamat Bergerak ke 90 Detik, Ukraina Dilanda Skandal Korupsi

Kompas.com - 25/01/2023, 08:48 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

Para ilmuwan mengatakan, ancaman perang nuklir, penyakit, dan ketidakstabilan iklim yang telah diperburuk oleh invasi Rusia ke Ukraina, menempatkan umat manusia pada risiko pemusnahan yang lebih besar.

"Jam Kiamat" yang dibuat oleh Buletin Ilmuwan Atom untuk mengilustrasikan betapa dekatnya umat manusia dengan akhir dunia, memindahkan "waktunya" pada tahun 2023 menjadi 90 detik menuju tengah malam.

Ini 10 detik lebih dekat daripada sebelumnya dalam tiga tahun terakhir.

Tengah malam pada jam ini menandai titik teori pemusnahan.

Jarum jam digerakkan lebih dekat atau lebih jauh dari tengah malam berdasarkan pembacaan para ilmuwan tentang ancaman yang ada pada waktu tertentu.

Waktu baru mencerminkan dunia di mana invasi Rusia ke Ukraina telah menghidupkan kembali ketakutan akan perang nuklir.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-329 Serangan Rusia ke Ukraina: Kecelakaan Helikopter di Kyiv, Putin Kunjungi Industri Pertahanan

“Ancaman terselubung Rusia untuk menggunakan senjata nuklir mengingatkan dunia bahwa eskalasi konflik karena kecelakaan, niat, atau kesalahan perhitungan adalah risiko yang mengerikan. Kemungkinan bahwa konflik dapat terlepas dari kendali siapa pun tetap tinggi,” papar Rachel Bronson, presiden dan CEO buletin mengatakan pada konferensi pers di Washington pada Selasa.

Bronson mengatakan, pengumuman Buletin untuk pertama kalinya akan diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Ukraina dan Rusia untuk mendapatkan perhatian yang relevan.

Beberapa pejabat tinggi Ukraian mudur

Beberapa pejabat tinggi Ukraina mengumumkan pengunduran diri pada Selasa, ketika Kementerian Pertahanan diguncang oleh tuduhan penyelewengan pengadaan makanan.

Kasus ini bisa jadi skandal korupsi terbesar yang terjadi di Ukraina sejak dimulainya invasi Rusia pada 24 Februari 2022.

Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Vyacheslav Shapovalov, Wakil Kepala Administrasi Lepresidenan Kyrylo Tymoshenko, dan Wakil Jaksa agung Oleksiy Symonenko termasuk di antara para pejabat tinggi Ukraina yang mengundurkan diri.

Filandia pertimbangkan gabung NATO tanpa Swedia

Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto menyatakan, Finlandia harus mempertimbangkan untuk bergabung dengan NATO tanpa Swedia.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-328 Serangan Rusia ke Ukraina: Pelatih Tinju Ukraina Terbunuh Rudal, Bendera Rusia Dilarang di Arena Australia Terbuka

Hal itu dia katakan setelah Turkiye mengindikasikan tidak akan menyetujui Swedia jadi anggota NATO, menyusul adanya aksi pembakaran Al Quran di luar kedutaan Turkiye di Stockholm.

"Kami harus menilai situasinya, apakah telah terjadi sesuatu yang dalam jangka panjang akan mencegah Swedia untuk maju," kata Haavisto kepada penyiar Yle.

Meski demikian, dia menegaskan, bahwa terlalu dini untuk mengambil keputusan sekarang dan tawaran bersama Swedia jadi anggota NATO sementara tetap menjadi opsi pertama bagi Finlandia.

“Penilaian saya sendiri adalah akan ada penundaan (mendapatkan persetujuan Turkiye), yang pasti akan berlangsung hingga pemilu Turkiye pada pertengahan Mei,” ucap Haavisto, sebagaimana dikutip dari AFP.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com