Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokumen Rahasia Negara Juga Ditemukan di Rumah Mantan Wapres AS Mike Pence

Kompas.com - 25/01/2023, 08:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber BBC

INDIANA, KOMPAS.com - Dokumen dengan cap rahasia ditemukan di rumah mantan Wakil Presiden AS Mike Pence di negara bagian Indiana pada pekan lalu.

Ini menjadi kasus terbaru terkait penemuan dokumen rahasia negara AS di rumah pejabat yang pernah bertugas di jajaran atas pemerintahan.

Sebelumnya, dokumen rahasia juga telah ditemukan di rumah mantan Presiden AS Donald Trump dan Presiden AS Joe Biden.

Baca juga: Biden dan Trump Disebut Tangani Dokumen Rahasia secara Tidak Pantas

Dokumen rahasia yang ditemukan oleh pengacara Mike Pence di rumah mantan Wapres AS itu dilaporkan telah diserahkan ke FBI.

Perwakilan Mike Pence telah mengirim surat ke Arsip Nasional untuk memberi tahu tentang penemuan dokumen tersebut.

Dalam surat terpisah, pengacara Mike Pence, Greg Jacob menyebut, FBI telah datang ke rumah mantan wakil presiden untuk mengambil dokumen, melewati "prosedur standar" dan meminta "kepemilikan langsung".

Di bawah Undang-Undang Catatan Kepresidenan, catatan Gedung Putih seharusnya masuk ke Arsip Nasional setelah pemerintahan berakhir.

Peraturan mengharuskan dokumen tersebut disimpan dengan aman.

Baca juga: Duduk Perkara Rumah Biden Digeledah dan Temuan 6 Dokumen Rahasia Negara

"Sejumlah kecil dokumen dengan tanda rahasia secara tidak sengaja dikemas dan diangkut ke rumah Pence pada akhir masa kepresidenan Trump," tulis Jacob dalam surat yang dibagikan kepada media AS, sebagaimana dikutip dari BBC.

Perkembangan terbaru muncul setelah Pence mencari bantuan hukum dari spesialis dalam menangani dokumen rahasia.

Dia meminta bantuan setelah diketahui bahwa dokumen dengan tanda rahasia ditemukan di kediaman Presiden Joe Biden di Wilmington.

Pengacara lalu menemukan sejumlah kecil dokumen yang berpotensi berisi informasi sensitif atau rahasia, yang dikunci oleh Mike Pence di brankas.

Setelah surat itu diketahui publik, Trump membela Pence.

Menggunakan platform media sosial Truth Social miliknya, Trump menyebut Pence adalah orang yang tidak bersalah.

"Dia tidak pernah melakukan sesuatu yang tidak jujur dalam hidupnya," tulis Trump.

"Tinggalkan dia sendiri!!!" tambahnya.

Pence telah berulang kali mengatakan selama beberapa bulan terakhir bahwa dia tidak percaya dia memiliki dokumen rahasia.

Awal bulan ini, dia mengatakan bahwa dirinya yakin peninjauan dokumen di rumahnya telah dilakukan secara menyeluruh dan hati-hati.

Baca juga: Biden Akui Dokumen Rahasia AS Ditemukan di Perpustakaan Pribadinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com