Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Pemimpin Lintas Agama di Istana Inggris, Ini Janji Raja Charles III

Kompas.com - 17/09/2022, 18:31 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

LONDON, KOMPAS.com - Raja Charles III bertemu dengan pemimpin lintas agama di Istana Inggris dan menegaskan komitmennya mengemban peran sebagai pemimpin agama, dengan mengatakan bahwa pekerjaannya harus mencakup melindungi ruang bagi iman itu sendiri.

Dalam pertemuan dengan 30 pemuka agama dari berbagai agama di Istana Bucking, pada Jumat (16/9/2022) dia menegaskan tugasnya untuk melindungi keragaman di Inggris.

Pemimpin monarki itu, yang baru dimahkotai dan sekaligus menjadi kepala Gereja Inggris, mengatakan dia menghargai perbedaan yang dijalani orang, dan menambahkan: “Saya selalu menganggap Inggris sebagai ‘perkumpulan komunitas’.”

Baca juga: Pengakuan Pangeran William: Pemakaman Ratu Elizabeth Membangkitkan Kenangan akan Diana

“Itu membuat saya mengerti bahwa Penguasa memiliki tugas tambahan - kurang diakui secara formal tetapi bukan penegasan yang remeh,” tambahnya sebagaimana dilansir Daily Mail.

Lebih lanjut menurutnya, sudah menjadi tugasnya untuk melindungi keragaman di Inggris, termasuk dengan “melindungi ruang bagi keyakinan itu sendiri dan praktiknya melalui agama, budaya, tradisi dan kepercayaan yang menjadi tujuan hati dan pikiran individu.”

Raja Charles memberitahu undangan di Istana Buckingham betapa kata-kata belasungkawa mereka sangat berarti baginya setelah kematian ibunya, sang Ratu minggu lalu.

“Saya juga ingin, di hadapan Anda semua hari ini, menegaskan tekad saya untuk melaksanakan tanggung jawab saya sebagai Penguasa semua komunitas di seluruh negara ini dan Persemakmuran dan dengan cara yang mencerminkan dunia di mana kita sekarang hidup.” ujarnya.

Baca juga: Daftar Warisan Ratu Elizabeth II untuk Raja Charles III: Berlian, Tanah, sampai Angsa

Charles menyatakan keyakinan Kristennya sendiri menekankan cinta kasih sebagai intinya, dan bahwa itu 'mengikat' dia untuk menghormati mereka yang mengikuti jalan agama lain.

“Dengan keyakinan saya yang paling mendalam, oleh karena itu - serta oleh posisi saya sebagai Penguasa - saya mengikat diri saya untuk menghormati mereka yang mengikuti jalan spiritual lain, serta mereka yang berusaha menjalani hidup mereka sesuai dengan cita-cita sekuler,” ujarnya.

Dia mengakui bahwa keyakinan yang berkembang di dan berkontribusi masyarakatnya memiliki keragaman yang kaya. Oleh karena itu Inggris hanya akan berkembang melalui komitmen kolektif yang jelas terhadap prinsip-prinsip vital kebebasan hati nurani, kemurahan hati, dan kepedulian terhadap orang lain yang.

“Bagi saya, merupakan inti dari kebangsaan kita.”

“Saya bertekad, sebagai Raja, untuk melestarikan dan mempromosikan prinsip-prinsip itu di semua komunitas, dan untuk semua kepercayaan, dengan sepenuh hati,” sebagaimana dilansir Daily Mail.

Baca juga: Masa Depan Negara Persemakmuran di Bawah Raja Charles III, Bertahan atau Melepaskan Diri?

Keyakinan itu menurutnya merupakan dasar dari semua yang ibunya (Ratu Elizabeth) lakukan untuk negaranya, selama bertahun-tahun sebagai Ratu.

“Ini telah menjadi dasar dari pekerjaan saya sendiri sebagai Pangeran Wales. Ini akan terus menjadi dasar dari semua pekerjaan saya sebagai Raja.”

Raja menggambarkan dirinya sebagai 'Kristen Anglikan yang berkomitmen,' yang pada penobatannya akan mengambil sumpah sesuai dengan pengaturan di Gereja Inggris.

Dia mencatat dia telah 'sungguh-sungguh' memberikan sumpah pada upacara aksesi yang berjanji untuk mempertahankan dan melestarikan iman Protestan di Skotlandia.

Uskup Agung Canterbury, Pendeta Justin Welby, Uskup Agung York, Pendeta Stephen Cottrell, Dekan Westminster, Pendeta David Hoyle, dan Pendeta Helen Cameron dari Free Churches Group, termasuk di antara mereka yang menghadiri resepsi .

Imam dan cendekiawan Islam Dr Asim Yusuf dan Uskup Kenneth Nowakowski dari Eparki Katolik Ukraina juga termasuk di antara para tamu.

Baca juga: Istri Raja Charles III Camilla Jadi Permaisuri, Sahabatnya Beri Tanggapan Ini

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com