Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

440 Mayat Ditemukan di Kuburan Massal di Izyum Ukraina yang Direbut Kembali dari Rusia

Kompas.com - 17/09/2022, 14:32 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Sky News

IZYUM, KOMPAS.com - Setidaknya 440 mayat ditemukan dalam kuburan massal di Izyum, Ukraina, setelah dibebaskan dari kendali Rusia, kata seorang perwira tinggi polisi kepada Sky News.

Presiden Ukraina mengonfirmasi bahwa "situs pemakaman massal" telah ditemukan, tetapi dia mengatakan "informasi yang jelas dan terverifikasi" akan dirilis kemudian.

"Kami ingin dunia tahu apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang telah menyebabkan pendudukan Rusia," kata Volodymyr Zelensky dalam pidato video malam hari kepada bangsa itu sebagaimana dilansir Sky News pada Jumat (16/9/2022).

Baca juga: Putin Berjanji Akhiri Perang di Ukraina Secepat Mungkin

Sebuah gambar yang dirilis oleh kepala stafnya menunjukkan sejumlah salib kayu menjorok dari gundukan di tanah, dikelilingi oleh pepohonan.

"Pemakaman massal ditemukan di Izyum, wilayah Kharkiv," tulis Andriy Yermak.

"Prosedur yang diperlukan sudah dimulai. Semua mayat akan digali dan dikirim untuk pemeriksaan forensik... Rusia adalah negara pembunuh. Negara sponsor terorisme."

Temuan penyebab kematian awal

Sebelumnya, Sky News menyiarkan wawancara dengan Serhii Bolvinov, kepala penyelidik polisi untuk wilayah Kharkiv, yang mengungkap penemuan situs pemakaman massal tersebut.

Dia mengatakan petugas juga mengetahui sejumlah situs lain di tempat lain di wilayah Kharkiv.

Bolvinov dan timnya, bersama dengan jaksa dan spesialis lainnya, memiliki tugas penting untuk menyelidiki semua dugaan kejahatan perang Rusia di desa-desa, kota-kota besar dan kecil yang telah direbut kembali oleh pasukan Ukraina dalam serangan kilat bulan ini.

"Saya dapat mengatakan bahwa ada salah satu pemakaman terbesar di satu kota yang dibebaskan, yang berisi lebih dari 440 kuburan. Sekitar 440 mayat dimakamkan di satu tempat," kata kepala penyelidik berbicara tentang situs Izyum.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-205 Serangan Rusia ke Ukraina: Kyiv Tangkis 3 Serangan Moskwa, Serangan Balik Ukraina Efektif

Ditanya apakah dia bisa mengatakan bagaimana para korban meninggal, dia menjawab: "Kami tahu bahwa beberapa terbunuh (ditembak mati), beberapa meninggal karena tembakan artileri, yang disebut trauma ledakan ranjau.”

Beberapa, tambah dia, meninggal karena serangan udara. Informasi yang dimilikinya juga mengatakan bahwa masih banyak mayat belum diidentifikasi.

“Jadi alasan kematian akan ditentukan selama penyelidikan."

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Al Jazeera English (@aljazeeraenglish)

Secara terpisah, Kementerian Pertahanan Ukraina dalam sebuah unggahan media sosial menulis: "Kuburan massal ditemukan di Izyum setelah pembebasan dari Rusia.

"Pemandangan pemakaman terbesar saat ini memiliki 440 kuburan tak bertanda."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com