Gara-gara Konflik Rusia-Ukraina, Menara Eiffel Akan Lebih Gelap Saat Malam

PARIS, KOMPAS.com - Menara Eiffel di Paris, Perancis, akan menjadi gelap lebih awal dari biasanya setiap malam.

Para pejabat mengumumkan bahwa hal ini dilakukan sebagai tanggapan atas krisis energi di Eropa.

Dilansir ABC News, penerangan Eiffel akan berakhir pada pukul 23.45, yaitu saat menara ditutup untuk pengunjung, mulai 21 September, kata Wali Kota Paris Anne Hidalgo.

Baca juga: Dampak Krisis Energi Eropa, Puluhan Kolam Renang di Perancis Terpaksa Ditutup

Landmark ikonik ini biasanya menyala hingga pukul 1 pagi.

Selain itu, pencahayaan pada fasad eksterior semua bangunan dan monumen kota, termasuk balai kota borough, akan dimatikan pada pukul 10 malam, dan dimulai pada tanggal yang sama.

Penerangan publik akan dipertahankan untuk memastikan keamanan warga Paris, kata walikota.

Perubahan pencahayaan adalah salah satu langkah "ketenangan" yang diberlakukan ibu kota Perancis di bulan-bulan yang lebih dingin untuk mengatasi krisis energi yang dipicu oleh perang Rusia di Ukraina dan untuk mencegah kekurangan energi.

Baca juga: Pasukan Terjun Payung Rusia Melarikan Diri ke Perancis, Ceritakan Kekacauan dalam Militer Putin

Kota ini bertujuan mengurangi penggunaan energi sebesar 10 persen musim dingin ini, target yang ditetapkan pada bulan Juli oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk menghemat energi secara nasional.

Tindakan itu terjadi setelah Eropa mengalami musim panas terpanas dalam sejarah, menurut Copernicus Climate Change Service, dan harga energi pada akhir Agustus 12 kali lebih tinggi daripada saat itu tahun lalu, kata kantor Hidalgo.

Tidak jelas berapa lama perubahan akan berlaku.

Baca juga: Mali Tuding Perancis Dukung Kelompok Teroris

Tekanan Rusia pada pasokan gas alam sebagai tanggapan atas sanksi Barat yang dikenakan atas tindakannya di Ukraina telah menyebabkan harga gas dan listrik melonjak di Eropa.

Krisis diperkirakan hanya akan bertambah buruk selama musim dingin.