Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Dituding Menggunakan Drone Pembunuh Buatan Iran Shahed-136 dalam Perang di Ukraina

Kompas.com - 15/09/2022, 10:58 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

TEHERAN, KOMPAS.com - Kementerian pertahanan Inggris mendukung klaim Ukraina bahwa pasukan Kyiv kemungkinan menembak jatuh pesawat tak berawak (UAV) bersenjata atau drone pembunuh buatan Iran, yang digunakan oleh Rusia dalam invasi ke Ukraina.

Dalam pembaruan intelijen militer terbaru pada Rabu (14/9/2022), kementerian mengatakan "sangat mungkin" bahwa Rusia telah mengerahkan kendaraan udara tak berawak (UAV) buatan Iran dalam perang hampir tujuh bulan di Ukraina.

“Rusia hampir pasti semakin banyak mendapatkan persenjataan dari negara-negara lain yang terkena sanksi berat seperti Iran dan Korea Utara, karena stoknya sendiri semakin berkurang,” katanya sebagaimana dilansir Al Jazeera.

Baca juga: Zelensky Kibarkan Bendera di Kota yang Baru Direbut Kembali dari Rusia

Pernyataan itu muncul sehari setelah militer Ukraina menerbitkan beberapa gambar dan mengatakan kemungkinan telah menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak di dekat Kupiansk di Kharkiv yang tampaknya merupakan model Shahed-136 Iran.

Pemerintah Iran belum mengomentari klaim tersebut, tetapi para pejabatnya sebelumnya telah membantah memasok Rusia dengan drone untuk digunakan di Ukraina.

Teheran mengatakan Iran tidak akan membantu kedua pihak dalam perang karena mendukung resolusinya melalui dialog.

Tidak ada spesifikasi resmi yang diketahui untuk Shahed-136, tetapi itu adalah apa yang disebut "drone pembunuh" yang mampu membawa hulu ledak jarak jauh.

Pembaruan intelijen Inggris mengatakan dugaan sisa UAV di dekat garis depan "menunjukkan ada kemungkinan realistis bahwa Rusia berusaha menggunakan sistem itu untuk melakukan serangan taktis, daripada menyasar target yang lebih strategis lebih jauh ke wilayah Ukraina".

Dikatakan juga bahwa Shahed-136 diduga dikerahkan oleh Iran dalam serangan di Timur Tengah, termasuk serangan terhadap kapal tanker minyak MT Mercer Street pada Juli 2021.

Amerika Serikat dan Israel juga menyalahkan Iran atas serangan tahun lalu, tetapi Iran membantah bertanggung jawab.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-203 Serangan Rusia ke Ukraina, Target Baru Ukraina, Putin Tolak Kesepakatan Damai

Sudut pandang AS

AS pertama kali mengklaim pada Juli bahwa Iran sedang bersiap menjual “ratusan” drone bersenjata ke Rusia untuk perang di Ukraina.

Media AS melaporkan akhir bulan lalu gelombang pertama dari dua jenis drone militer, termasuk seri Shahed, dikirim ke Rusia. Tetapi laporan itu juga mengatakan drone menghadapi masalah mekanis dan teknis.

Awal bulan ini, AS juga memberlakukan sanksi terhadap perusahaan Iran yang dituduh mengoordinasikan penerbangan militer untuk mengangkut drone Iran ke Rusia, serta pada tiga perusahaan yang dikatakan terlibat dalam produksi UAV.

Sementara itu, Hamid Vahedi, komandan angkatan udara tentara Iran, mengatakan bulan ini pembelian jet tempur Su-35 canggih buatan Rusia – bukan model sebelumnya, Su-30 – “ada dalam agenda” untuk pasukan bersenjata Iran.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Negara Persemakmuran Inggris Ingin Memisahkan Diri | Warga Rusia Tuntut Putin Mundur

Pengumuman itu memicu spekulasi bahwa akuisisi mahal itu dapat dikaitkan dengan ekspor drone, sesuatu yang belum dikomentari oleh otoritas Iran menurut laporan Al Jazeera.

Iran menjadi tuan rumah kompetisi drone militer bulan lalu di pusat kota Kashan, di mana sebuah pangkalan drone berada, yang dihadiri pejabat dari Rusia, Belarus dan Armenia.

Pada saat itu, komandan tertinggi Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengatakan Iran mengekspor drone ke negara-negara besar, tanpa menyebutkan negara tujuan.

Iran juga baru-baru ini meluncurkan versi kedua dari drone Arash-nya, yang menurut seorang komandan IRGC telah dirancang untuk menyerang Tel Aviv dan Haifa di musuh bebuyutan Iran, Israel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com