Raja Charles III juga harus mengambil beberapa peran kunci lainnya.
Sebagai gubernur tertinggi Gereja Inggris ia akan dikenal sebagai "Pembela Iman", tetapi ia pernah melontarkan gagasan mengubahnya menjadi "Pembela Iman-iman" untuk mencakup agama-agama lain di Inggris dan menyatukan berbagai lapisan masyarakat.
Dia juga menjadi kepala Angkatan Bersenjata yang sekarang akan berjanji melayani Raja dan negara.
Baca juga:
Ada suatu masa ketika citra Charles sebagai Prince of Wales jika menjadi raja bertentangan dengan minat publik.
Pernikahan yang gagal diikuti dengan kematian Putri Diana membuat popularitasnya anjlok.
Kini puluhan tahun telah berlalu. Sikap terhadap Charles tampaknya sudah melunak, dibantu oleh penerimaan yang semakin besar untuk istrinya, Camilla, yang sekarang menjadi permaisuri.
Penantian berlanjut untuk melihat sambutan publik seperti apa yang dia terima setelah menjadi Raja Charles III.
Sejak kecil dia sudah melihat ibunya, Ratu Elizabeth II, berurusan dengan kotak-kotak merah yang penuh dengan surat-surat resmi setiap hari. Setelah beranjak dewasa, Charles kerap berada di sisi ibunya untuk acara-acara kenegaraan.
Lalu dengan menjadi Raja Charles III untuk mewarisi takhta Kerajaan Inggris dari Ratu Elizabeth II, keputusan harus dibuat untuk bagaimana menjalankan masa kekuasaannya.
Baca juga: [Cerita Dunia] Kecelakaan Mobil Putri Diana dan Kejanggalannya
Berita video "Perjalanan Pangeran Menjadi Raja Charles III" dapat disimak di bawah ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.