Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 11/09/2022, 12:31 WIB

KOMPAS.com - Program Pembangunan PBB (UNDP) melaporkan, gelombang krisis yang melanda sejak pandemi Covid-19, menghambat pembangunan manusia di dunia. Laporan tersebut belum menghitung dampak krisis pangan dan bahan bakar.

Untuk pertamakalinya sejak diluncurkan 30 tahun lalu, Indeks Pembangunan Manusia PBB mengalami kemunduran selama dua tahun berturut-turut, antara 2020 dan 2021, lapor UNDP, Kamis (8/9/2022).

Indeks tersebut mengukur kualitas hidup seorang manusia, termasuk di antaranya tingkat harapan hidup, level pendidikan dan akses terhadap kebutuhan dasar.

Baca juga: Polusi Udara Kronis Pangkas Angka Harapan Hidup 2 Tahun, Lebih Buruk dari HIV/AIDS

"Penurunan ini menandakan bahwa usia kita semakin pendek, tingkat pendidikan kita berkurang dan pendapatan kita menurun,” kata Direktur UNDP, Achim Steiner, kepada AFP.

"Cuma dengan melihat tiga parameter ini, Anda bisa merasakan betapa banyak orang mulai merasa frustasi dan khawatir terhadap masa depan,” imbuhnya.

Penurunan performa indeks selama dua tahun turut melenyapkan pencapaian selama lima tahun terakhir, menurut riset UNDP.

Baca juga: Angka Harapan Hidup AS Alami Penurunan Terbesar Sejak Perang Dunia II

"Kita pernah mengalami bencana sebelumnya. Kita mengalami konflik. Tapi gabungan dari apa yang kita alami saat ini menjadi kemunduran besar bagi pembangunan manusia,” kata Steiner.

Menurut studi tersebut, kemunduran Indeks Pembangunan Manusia terjadi pada 90 persen negara-negara di dunia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penurunan terbesar tercatat pada negara yang kewalahan menghadapi resesi ekonomi pascapandemi. Hal ini antara lain marak di Amerika Latin, Afrika sub-Sahara, Asia Selatan dan kawasan Karibik.

Baca juga: Krisis Energi Mulai Berdampak Pada Bisnis Roti di Jerman

Perang lumat kemajuan

Meski begitu, laporan UNDP belum menghitung dampak kelangkaan pangan dan bahan bakar yang muncul akibat invasi Rusia di Ukraina. "Tidak diragukan lagi, prospek untuk tahun 2022 sangat muram,” tutur Steiner.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+