Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zelensky Sedih Boris Johnson Mundur dari Kursi PM Inggris

Kompas.com - 08/07/2022, 08:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP,Reuters

KYIV, KOMPAS.com – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky merespons mundurnya Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson.

Pada Kamis (7/7/2022), Zelensky menelepon Johnson untuk mengungkapkan kesedihannya atas pengunduran diri PM Inggris itu.

"Kami semua menyambut berita ini dengan sedih,” Kata Zelensky dikutip dari Kantor Kepresidenan Ukraina, sebagaimana dilansir AFP.

Baca juga: PM Inggris Boris Johnson Mundur, Bagaimana Selanjutnya?

“Bukan hanya saya, tetapi juga semua masyarakat Ukraina yang sangat bersimpati dengan Anda,” sambung Zelensky.

Dia juga mengulangi betapa bersyukurnya warga Ukraina atas dukungan Johnson sejak invasi Rusia.

Johnson sendiri juga dipandang sebagai salah satu pendukung Ukraina yang paling vokal dan bersemangat di Barat.

“Kami tidak ragu bahwa dukungan Inggris akan terus berlanjut, tetapi kepemimpinan pribadi Anda dan karisma Anda membuatnya istimewa,” ujar Zelensky.

Baca juga: Kronologi Kebangkitan dan Kejatuhan Boris Johnson

Diberitakan sebelumnya, Johnson akhirnya mengumumkan pengunduran dirinya pada Kamis setelah menjabat sebagai PM Inggris selama sekitar tiga tahun.

Johnson sebelumnya telah ditinggalkan oleh puluhan menterinya setelah berbagai skandal yang menerpanya.

“Proses pemilihan pemimpin baru harus dimulai sekarang dan jadwalnya akan diumumkan minggu depan,” kata Johnson, sebagaimana dilansir Reuters.

Johnson masih akan melanjutkan pekerjaannya sebagai PM Inggris sampai penggantinya terpilih.

Baca juga: Rusia Rayakan Kejatuhan Boris Johnson: Sang Badut Telah Pergi

“Dan hari ini saya telah menunjuk sebuah kabinet untuk bertugas, seperti yang akan saya lakukan, sampai pemimpin baru itu ada,” sambung Johnson.

Johnson juga mengucapkan terima kasih kepada jutaan warga Inggris yang telah memilih Partai Konservatif pada 2019.

“Terima kasih atas mandat yang luar biasa, mayoritas Konservatif terbesar sejak 1987, perolehan suara terbanyak sejak 1979,” tutur Johnson.

Baca juga: Deretan Skandal yang Memicu PM Inggris Boris Johnson Mundur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com