Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Inggris Boris Johnson Mundur, Bagaimana Selanjutnya?

Kompas.com - 08/07/2022, 07:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

LONDON, KOMPAS.com - Boris Johnson yang dilanda skandal mengumumkan pada Kamis (7/7/2022) bahwa dia akan mundur sebagai perdana menteri Inggris.

Ini dilakukan setelah dia secara dramatis kehilangan dukungan dari para menterinya dan sebagian besar anggota parlemen Konservatif.

Meski begitu dilansir Reuters, Boris mengatakan dia akan tetap bertahan sampai penggantinya dipilih.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Deretan Skandal yang Picu Boris Johnson Mundur | Mantan Pemain Bola Indonesia Jadi Pengusaha Sukses AS

Lebih dari 50 menteri dan pembantu pemerintah mundur dan anggota parlemen mengatakan Boris harus mundur.

Boris yang terisolasi dan tidak berdaya mengatakan dengan jelas bahwa partainya menginginkan orang lain yang bertanggung jawab, tetapi kepergiannya yang dipaksakan itu "eksentrik" dan hasil dari "insting kawanan" di parlemen.

"Hari ini saya telah menunjuk kabinet untuk melayani, seperti yang saya akan lakukan, sampai pemimpin baru ada," kata Johnson di luar kantornya di Downing Street di mana pidatonya disaksikan oleh sekutu dekat dan istrinya Carrie.

"Saya tahu bahwa akan ada banyak orang yang lega dan mungkin tidak sedikit yang juga akan kecewa. Dan saya ingin Anda tahu betapa sedihnya saya karena harus melepaskan pekerjaan terbaik di dunia. Tapi itu adalah jedanya," dia menambahkan, tanpa meminta maaf.

Baca juga: Rangkuman Hari ke-134 Serangan Rusia ke Ukraina, Menlu Rusia Hadiri G20 Bali, AS akan Bebaskan Pebasket yang Ditahan Rusia

Masa jabatannya berakhir dengan skandal yang mencakup pelanggaran aturan penguncian pandemi Covid-19, renovasi mewah kediaman resminya dan penunjukan menteri yang dituduh melakukan pelanggaran seksual.

Lantas, bagaimana selanjutnya?

Konservatif sekarang harus memilih pemimpin baru.

Baca juga: Pro-Kontra Uni Eropa Labeli Nuklir dan Gas sebagai Energi Hijau

Ini jadi sebuah proses yang bisa memakan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan, dengan rincian yang akan diumumkan minggu depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com