MANILA, KOMPAS - Penjelajahan dalam laut menemukan USS Samuel B Roberts yang merupakan bangkai kapal terdalam yang pernah diidentifikasi.
USS Samuel B Roberts tenggelam selama Pertempuran Samar di Laut Filipina pada Oktober 1944. Kapal itu terletak 6.895 meter dari permukaan air.
Baca juga: [UNIK GLOBAL] Penampakan Kota Berusia 3.400 Tahun di Sungai Tigris | Tanaman Terbesar di Dunia
Pemodal dan petualang asal Texas, Victor Vescovo, adalah pemilik kapal selam yang mampu melakukan deep-diving dan menemukan "Sammy B".
Kapal perusak pengawal angkatan laut AS yang tenggelam selama Perang Dunia II itu terlihat dalam kondisi rusak, tetapi sebagian besar masih utuh.
Kapal ini terkenal karena operasi terakhirnya melawan Jepang.
Meski kalah jumlah dan senjata, kapal ini disebut berhasil menahan dan membuat frustrasi beberapa kapal musuh sebelum akhirnya jatuh.
Dari 224 awak Samuel B Roberts, 89 tewas. Sementara 120 orang selamat setelah berpegangan pada rakit penyelamat selama 50 jam menunggu penyelamatan.
Part of the dive on the Sammy B. It appears her bow hit the seafloor with some force, causing some buckling. Her stern also separated about 5 meters on impact, but the whole wreck was together. This small ship took on the finest of the Japanese Navy, fighting them to the end. pic.twitter.com/fvi6uB0xUQ
— Victor Vescovo (@VictorVescovo) June 24, 2022
Baca juga: Kepala Marmer Hercules Ditemukan di Situs Kapal Karam Kuno Terkaya di Dunia Antikythera
Vescovo, seorang tentara cadangan angkatan laut pada masanya, mengatakan adalah suatu kehormatan yang luar biasa untuk menemukan kapal yang hilang itu.
Dengan demikian, kata dia, pihaknya memiliki kesempatan untuk menceritakan kembali kisah menakjubkan tentang kepahlawanan dan tugas dari kapal tersebut.
"Kami ingin mengatakan bahwa baja tidak berbohong dan bangkai kapal ini adalah saksi terakhir pertempuran yang mereka perjuangkan," katanya dilansir dari BBC pada Jumat (24/6/2022).
Sammy B menyerang kapal penjelajah berat Jepang pada jarak dekat dan menembak dengan sangat cepat sehingga amunisinya habis.
Kapal itu harus menembakkan peluru asap dan peluru penerangan hanya untuk mencoba membakar kapal Jepang, dan terus menembak.
“Tindakan kepahlawanan yang luar biasa. Orang-orang itu - di kedua sisi - berjuang sampai mati," ujar Vescovo.
Dalam citra yang diambil oleh kapal selam petualang, “the limiting factor”, memungkinkan untuk melihat struktur lambung, senjata, dan tabung torpedo.
Sammy B memiliki lubang pecahan bekas peledak Jepang, dan ada bukti di bagian buritan dari satu tembakan besar.