Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Pengangkut 15.000 Domba yang Akan Dikirim ke Arab Saudi Tenggelam di Laut Merah

Kompas.com - 13/06/2022, 19:32 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

KHARTOUM, KOMPAS.com - Sebuah kapal yang penuh dengan ribuan domba tenggelam pada Minggu (12/6/2022) di pelabuhan Laut Merah Suakin di Sudan, menenggelamkan sebagian besar hewan di dalamnya tetapi semua awaknya selamat.

Kapal ternak tersebut rencananya akan mengekspor hewan dari Sudan ke Arab Saudi ketika tenggelam.

Baca juga: [UNIK GLOBAL] Temuan 200 Ton Harta Karun di Kapal San Jose | Viral Majikan Bikin 12 Aturan Tak Lumrah untuk ART

"Kapal Badr 1, tenggelam pada dini hari Minggu pagi," kata seorang pejabat senior pelabuhan Sudan, yang berbicara tanpa menyebut nama sebagaimana dilansir Guardian pada Senin (12/6/2022).

"Itu membawa 15.800 domba."

Al Jazeera melaporkan bahwa seorang pejabat mengatakan kapal itu seharusnya hanya membawa 9.000 domba.

Pejabat lain mengatakan semua kru selamat, tapi dia menyuarakan keprihatinan atas dampak ekonomi dan lingkungan dari kecelakaan itu.

“Kapal yang tenggelam akan mempengaruhi operasional pelabuhan,” kata pejabat itu.

“Kemungkinan besar juga akan berdampak pada lingkungan karena banyaknya hewan yang dibawa oleh kapal tersebut mati”.

Omar al-Khalifa, kepala asosiasi eksportir nasional, mengatakan kapal membutuhkan waktu beberapa jam untuk tenggelam di dermaga. Hanya dalam jeda waktu itulah tim darurat “bisa menyelamatkan” kapal tersebut.

Baca juga: 100 Lebih Kapal China Masuk Laut China Selatan secara Ilegal, Filipina Berang

Nilai total ternak yang hilang sekitar 14 riyal Saudi (3,7 juta dollar AS setara Rp 54 miliar), kata Saleh Selim, kepala divisi peternakan asosiasi, yang menyerukan penyelidikan atas insiden tersebut.

Dia mengatakan pemilik ternak hanya menemukan sekitar 700 domba "tetapi mereka ditemukan sangat sakit dan diperkirakan tidak akan bertahan hidup lama".

Dia juga membenarkan bahwa domba-domba yang berhasil diselamatkan dimuat ke kapal di pelabuhan Suakin.

Pelabuhan tersebut sudah menjalani penyelidikan untuk menentukan penyebab kebakaran besar bulan lalu yang terjadi di area kargo.

Kebakaran besar tersebut berlangsung berjam-jam dan menyebabkan kerusakan berat.

Baca juga: Tentara Kolombia Temukan Dua Kapal Lagi Dekat Kapal San Jose yang Penuh Harta Karun

Kota pelabuhan bersejarah Suakin sebenarnya sudah tidak lagi menjadi pusat perdagangan luar negeri utama Sudan.

Peran itu telah diambil oleh Port Sudan, 60 km (40 mil) jauhnya di sepanjang pantai Laut Merah.

Ada langkah untuk membangun kembali pelabuhan Suakin, tetapi kesepakatan 2017 dengan Turki untuk memulihkan bangunan bersejarah dan memperluas dermaga ditangguhkan setelah penggulingan presiden lama Omar al-Bashir.

Sudan tetap dicengkeram oleh krisis ekonomi kronis, yang semakin dalam setelah kudeta militer tahun lalu yang dipimpin oleh panglima militer Abdel Fattah al-Burhan.

Pengambilalihan militer memicu tindakan hukuman, termasuk pemotongan bantuan oleh pemerintah barat, yang menuntut pemulihan pemerintahan transisi dipasang setelah Bashir digulingkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com