Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antrean Bikin Paspor di Kanada Capai Berhari-hari, Warga sampai Ada yang Kemah

Kompas.com - 25/06/2022, 19:58 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MONTREAL, KOMPAS.com - Antrean untuk mendapatkan paspor di Montreal, Kanada, mencapai berhari-hari bahkan sampai ada warga yang berkemah untuk menunggu giliran.

Warga Kanada ramai-ramai ingin bepergian setelah pemerintah mencabut pembatasan Covid-19.

Polisi kemudian dikerahkan untuk menjaga ketertiban massa yang mulai naik pitam.

Baca juga: Warga Sri Lanka Berbondong-bondong Bikin Paspor, Ingin Keluar dari Negaranya

Kantor berita AFP melaporkan, situasi serupa juga terjadi di wilayah lain Kanada. Lamanya proses di pos pemeriksaan keamanan bandara semakin menambah amarah warga.

"Ini bencana, bukan yang lain," kata Cheikh Diop (34) yang menunggu hampir 24 jam di Montreal untuk mendapatkan paspor putrinya, kepada AFP pada Kamis (23/6/2022).

"Kami membuang-buang waktu, kami tidak bisa menjalani hidup. Orang perlu bepergian," imbuhnya seraya menambahkan bahwa lonjakan permintaan seharusnya diantisipasi oleh pemerintah.

Sementara itu, Mylene Lemmel (41) mengatakan, dia tidur di tengah hujan saat mengantre untuk mengambil paspornya agar bisa terbang keesokan hari.

Dia mengajukan dokumen perjalanan sejak awal April dan menggambarkan pemandangan di luar kantor Montreal sebagai kekacauan.

"Ini membuat cemas, itu tidak mudah," katanya.

Beberapa orang mengatakan bahwa mereka dibayar per jam sebagai joki untuk menunggu atas nama orang lain.

Baca juga:

Menteri yang bertanggung jawab untuk urusan paspor, Karina Gould, menghadapi rentetan kritik tentang antrean tersebut.

Dia mengatakan bahwa 1.200 staf baru serta tambahan pegawai sementara dari departemen pemerintah lainnya akan segera membantu mengurai antrean.

"Orang-orang bersemangat untuk bepergian lagi jadi saya mengerti dari mana ini berasal, dan kami mencoba melakukan segala yang kami bisa untuk menyelesaikan situasi ini," ujar Gould.

Dia menyebutkan bahwa permintaan paspor yang mendesak melonjak dari sekitar lima persen aplikasi sebelum pandemi menjadi hampir 50 persen sekarang.

Gould menambahkan, 85 persen aplikasi adalah untuk paspor pertama kali yang membutuhkan waktu lebih lama untuk diproses.

Baca juga: Cara Perpanjang Paspor Online dan Biayanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com