Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedatangan PM Polandia, Ceko, dan Slovenia, Zelensky Berkeluh Tembakan Rusia di Mana-mana

Kompas.com - 16/03/2022, 08:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com - Perdana Menteri (PM) Polandia, Ceko, dan Slovenia bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kyiv pada Selasa (15/3/2022).

Ini merupakan kunjungan pertama para pemimpin negara asing ke Ibu Kota Ukraina yang terkepung sejak invasi Rusia.

Para Perdana Menteri itu datang dengan kereta api.

Baca juga: Presiden Zelensky Pesimis Ukraina Bisa Bergabung dengan NATO

Dalam ruang pertemuan di Ibu Kota Kyiv, mereka duduk mengelilingi meja dengan ditemani PM Ukraina Denis Shmyhal amd dan Presiden Ukraina, yang kemudian memberikan rincian tentang situasi di Ukraina.

“Mereka (Rusia) melakukan penembakan di mana-mana. Tidak hanya Kyiv, tetapi juga wilayah barat,” kata Zelensky kepada mereka, terlihat dalam sebuah video yang diposting di akun Telegramnya, dikutip dari AFP.

Sementara itu, PM Polandia Mateusz Morawiecki menyampaikan seruan untuk penghentian segera invasi Rusia ke Ukraina.

"Kita harus menghentikan tragedi yang terjadi di Timur secepat mungkin," kata Morawiecki dalam sebuah posting di Facebook yang mengumumkan kedatangan mereka.

Dia menyebut, Ukraina mendapat "dukungan tegas" dari Uni Eropa.

Shmyhal sebelumnya mengonfirmasi kedatangan mereka di sebuah posting di Twitter, memberi hormat atas "keberanian teman sejati Ukraina".

Baca juga: Zelensky: Berlakukan Zona Larangan Terbang atau Roket Rusia Akan Jatuh di Tanah NATO!

Dia mengatakan pembicaraan mereka akan fokus pada dukungan untuk Ukraina dan penguatan sanksi terhadap agresi Rusia.

Berdasarkan pernyataan awal dari Pemerintah Polandia, Morawiecki, PM Ceko Petr Fiala, dan PM Slovenia Janez Jansa berkunjung sebagai "perwakilan" Uni Eropa.

Kunjungan itu dilakukan ketika Rusia menyerang sasaran di seluruh Ukraina termasuk Kyiv, yang hampir dikepung oleh pasukan Moskwa, dan ketika Rusia dan Ukraina akan melanjutkan pembicaraan untuk mengakhiri perang yang hampir tiga minggu itu.

"Dalam masa-masa genting bagi dunia, adalah tugas kita untuk berada di tempat di mana sejarah dibuat," kata Morawiecki dalam sebuah posting Facebook pada Selasa pagi waktu setempat.

"Karena ini bukan tentang kita, ini tentang masa depan anak-anak kita yang layak hidup di dunia yang bebas dari tirani," tambah dia.

Pernyataan Pemerintah Polandia mengatakan bahwa kunjungan itu telah diatur dalam kesepakatan dengan ketua Dewan Eropa Charles Michel dan presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.

"Tujuan kunjungan adalah untuk mengonfirmasi dukungan tegas dari seluruh Uni Eropa untuk kedaulatan dan kemerdekaan Ukraina dan untuk menyajikan paket dukungan yang luas untuk negara dan masyarakat Ukraina," kata pernyataan itu.

Ketiganya didampingi oleh Jaroslaw Kaczynski, pemimpin Partai Hukum dan Keadilan (PiS) sayap kanan Polandia.

Baca juga: Israel Bantah Laporan yang Menyebut Bennet Minta Zelensky Menyerah kepada Putin


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Tengah Latihan Militer China

Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Tengah Latihan Militer China

Global
Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Global
[POPULER GLOBAL] Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi | Biden Terkesan Membela

[POPULER GLOBAL] Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi | Biden Terkesan Membela

Global
Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Global
Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Global
Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Global
Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Internasional
Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Global
Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Global
Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Global
Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Global
Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Global
Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Global
Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Global
Sejumlah 'Influencer' Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Sejumlah "Influencer" Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com