Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Zelensky: Jumlah Tentara Ukraina yang Tewas 1.300 Jiwa, Rusia 12.000 Jiwa

Kompas.com - 13/03/2022, 06:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut pada Sabtu (12/3/2022), bahwa jumlah tentara Ukraina yang tewas sejak dimulainya invasi Rusia telah mencapai angka 1.300 orang.

Dia membuat pengungkapan itu pada sebuah konferensi pers.

Ini pertama kalinya Ukraina memberikan laporan seperti itu sejak awal pertempuran melawan Rusia pada 24 Februari 2022.

Baca juga: Saat Presiden Zelensky Minta Para Ibu dari Tentara Rusia Cegah Anaknya Dikirim ke Perang di Ukraina...

Rusia telah lebih dulu memberikan pengumuman soal tentaranya yang tewas di Ukraina.

Pada Kamis (2/3/2022), Rusia mengumukan telah kehilangan hampir 500 tentara. Hingga saat itu, Moskwa belum memperbarui angkanya.

Dalam kesempatan itu, Presiden Ukraina turut memberikan laporan mengenai kerugian Rusia, berdasarkan data yang dimilikinya.

Dia mengeklaim bahwa Rusia telah kehilangan seekitar 12.000 orang.

"Ini rasio 1:10, tapi itu tidak membuat saya bahagia," katanya, dikutip dari Kantor Berita AFP.

Serangan pasukan Rusia

Militer Rusia diperkirakan telah mengerahkan sekitar 150.000 tentara untuk invasi ke Ukraina.

Pasukan Rusia meningkatkan tekanan terhadap Kyiv pada Sabtu kemarin, memukul daerah sipil di kota-kota Ukraina lainnya, di tengah upaya baru untuk mendapatkan bantuan ke kota pelabuhan Mariupol yang hancur.

Baca juga: Zelensky: Jutaan Warga Ukraina Akan Mati jika Dunia Tak Bantu Ukraina

Serangan Rusia menghancurkan bandara di Kota Vasylkiv pada Sabtu pagi waktu setempat, sekitar 40 kilometer (25 mil) di selatan Kyiv, sementara depot minyak juga terkena dan terbakar.

Pinggiran barat laut ibu kota, termasuk Irpin dan Bucha, telah mengalami hari-hari pemboman berat sementara kendaraan lapis baja Rusia bergerak maju di tepi timur laut.

Penasihat Presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak pada Jumat (11/3/2022), menyebutnya sebagai "kota yang dikepung".

Sementara, Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko mengatakan pada Sabtu, bahwa Kyiv memperkuat pertahanan dan menimbun makanan dan obat-obatan.

Kota pelabuhan selatan Mariupol menghadapi apa yang disebut Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba sebagai bencana kemanusiaan terburuk di planet ini, dengan lebih dari 1.500 warga sipil tewas dalam 12 hari.

Baca juga: Masjid yang Lindungi 80 Warga Sipil di Mariupol Ditembaki Pasukan Rusia

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com