Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurang dari 24 Jam, 100.000 Warga Inggris Nyatakan Siap Tampung Pengungsi Ukraina

Kompas.com - 16/03/2022, 07:30 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

LONDON, KOMPAS.com - Lebih dari 100.000 warga Inggris telah menyatakan minatnya untuk menampung para pengungsi Ukraina, sebagai bagian dari program pemerintah bagi rumah tangga untuk menampung mereka yang melarikan diri dari invasi Rusia.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan hal itu pada Selasa (15/3/2022).

"Sungguh fantastis bahwa lebih dari 100.000 orang dan organisasi telah menyatakan minat mereka untuk mendukung warga Ukraina yang melarikan diri dari perang," cuitnya.

Baca juga: Warga Inggris Dibayar Rp 6,5 Juta Per Bulan Jika Mau Tampung Pengungsi Ukraina

Dia menyampaikan terima kasih kepada semua orang di seluruh negeri yang telah menawarkan bantuan mereka sejauh ini. 

Angka 100.000 lebih itu diketahui tercapai kurang dari 24 jam setelah peluncuran program Homes for Ukraine (Rumah untuk Ukraina) oleh Pemerintah Inggris.

Skema ini memungkinkan individu, badan amal, kelompok masyarakat, dan bisnis untuk menjadi sukarelawan akomodasi bagi pengungsi selama minimal enam bulan.

Ini terbuka untuk warga negara Ukraina dan anggota keluarga dekat mereka.

Dikutip dari AFP, program Homes for Ukraine akan memungkinkan mereka untuk tinggal dan bekerja di Inggris hingga tiga tahun dan mengakses perawatan kesehatan, tunjangan, serta pendidikan.

Tuan rumah kemudian akan diberi 350 pound Britania (sekitar Rp6,5 juta) sebulan.

Ketika mengikuti prohram, tuan mereka harus menyerahkan nama-nama orang yang ingin mereka sponsori.

Baca juga: Berniat Makin Mengisolasi Rusia, Inggris Gelar Pertemuan dengan Negara Baltik dan Nordik

Setelah itu, LSM dan badan amal akan bekerja untuk mengidentifikasi mereka yang paling membutuhkan.

Inggris telah menghadapi kritik atas kebijakannya terhadap mereka yang melarikan diri dari kekerasan di Ukraina, dengan tempat terbatas untuk mereka yang sudah memiliki keluarga di negara itu.

Tetapi, Johnson telah membela skema tersebut, bersikeras pada pekan lalu bahwa negara itu benar-benar bertekad untuk bermurah hati semampunya.

Baca juga: Chelsea Tak Mampu Beli Bensin untuk Bus Tim, Kena Dampak Sanksi Rusia Invasi Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com