KYOVKOMPAS.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Senin (14/3/2022), mendesak NATO untuk memberlakukan zona larangan terbang di atas negaranya atau melihat negara-negara anggotanya diserang oleh Rusia.
"Jika Anda tidak menutup langit kami, hanya masalah waktu sebelum roket Rusia jatuh di wilayah Anda, di wilayah NATO," kata Zelensky dalam rekaman video, dikutip dari AFP.
Dia berbicara sehari setelah 35 orang tewas dan lebih dari 130 orang terluka ketika pasukan Rusia melancarkan serangan udara di tempat latihan militer di luar kota Lviv, bagian barat Ukraina, dekat perbatasan dengan anggota NATO, Polandia.
Baca juga: Ukraina Terkini: Serangan Udara Rusia Hantam Fasilitas Militer Dekat Polandia, 9 Orang Tewas
Zelensky sebelumnya sempat mengecam NATO karena menolak memberlakukan zona larangan terbang di negaranya.
Dia mengatakan aliansi militer Barat tersebut padahal tahu soal kemungkinan agresi Rusia akan terus berlanjut.
Zelensky pun akan ikut menyalahkan NATO atas kematian warga Ukraina dalam perang melawan Rusia ketika zona larangan terbang tidak diberlakukan di negaranya.
"Semua orang yang mati (di Ukraina) mulai hari ini juga akan mati karenamu. Karena kelemahanmu, karena pemutusan hubunganmu," katanya.
NATO telah menolak permintaan Pemerintah Ukraina karena adanya kekhawatiran akan bentrokan langsung dengan Rusia.
Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan NATO tidak akan campur tangan dalam konflik karena kekhawatiran bentrokan langsung dengan Rusia yang dapat berkembang menjadi konflik yang lebih luas.
Baca juga: NATO Tolak Seruan Ukraina Terapkan Zona Larangan Terbang, Beralasan Bukan Bagian dari Konflik
"Satu-satunya cara untuk menerapkan zona larangan terbang adalah dengan mengirim pesawat tempur NATO ke wilayah udara Ukraina, dan kemudian memberlakukan zona larangan terbang itu dengan menembak jatuh pesawat Rusia," kata Stoltenberg belum lama ini.
"Jika kami melakukan itu (memberlakukan zona larangan terbang di atas Ukraina), kami akan berakhir dengan perang penuh di Eropa, yang melibatkan lebih banyak negara dan menyebabkan lebih banyak penderitaan manusia," ungkap dia.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyebut NATO akan mempertahankan setiap jengkal wilayah mereka.
Menurut dia, NATO adalah aliansi defensif.
“Kami tidak mencari konflik. Tapi jika konflik datang kepada kami, kami siap,” kata Blinken.
Dia mengatakan, pihaknya akan terus membuat Putin tertekan kecuali jika dia mengubah arahnya.
Baca juga: Rusia Disebut Minta Peralatan Militer ke China saat Menginvasi Ukraina
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.