Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Boikot Diplomatik Olimpiade Beijing 2022, Apa Dampaknya?

Kompas.com - 07/12/2021, 19:35 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) secara resmi mengumumkan boikot diplomatik Olimpiade Beijing 2022.

Hal ini terkait isu pelanggaran hak asai manusia (HAM) yang dituduhkan AS ke China.

“Negeri Tirai Bambu” disebut AS telah melakukan serangkaian aksi keji hingga genosida ke etnis Muslim, salah satunya Uighur, di Xinjiang.

Baca juga: AS Resmi Umumkan Boikot Diplomatik di Olimpiade Beijing 2022

Lantas, apa itu boikot diplomatik?

Di bawah boikot diplomatik, pemerintahan Presiden Joe Biden berarti tidak akan mengirim perwakilan diplomatik atau resmi pemerintah AS ke Olimpiade Musim Dingin dan Paralimpiade Beijing 2022.

Seperti diketahui, tuan rumah Olimpiade biasanya akan mendapatkan perhatian global yang sering kali mencakup kunjungan para pemimpin atau pejabat asing.

Presiden AS George W. Bush misalnya. Dia hadir langsung menyemangati Tim AS selama Olimpiade Musim Panas 2008 di Beijing.

Tetapi tuduhan bahwa China telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan yang sedang berlangsung di Xinjiang dan pelanggaran HAM lainnya, membuat pemerintah AS kali ini melakukan boikot diplomatik.

Ini berarti "diharamkan" bagi seorang pejabat AS untuk terlihat di tribun saat penyelenggaraan Olimpide pada Februari 2022.

Boikot dioplomatik ini akan meredakan tekanan internal AS pada Biden untuk mengirim pesan ke China tanpa melibatkan atlet Amerika atau benar-benar menghancurkan hubungan China-AS yang sudah rapuh.

Baca juga: Sebelum AS Boikot Diplomatik Olimpiade Beijing, China Peringatkan Akan Membalas

Jadi ini adalah bentuk penolakan atau sindiran terhadap China, tetapi dengan “sengatan” yang jauh lebih sedikit daripada boikot penuh yang dianjurkan oleh beberapa anggota parlemen dan kelompok hak asasi AS dengan melarang partisipasi atlet, pelatih, dan ofisial tim.

Bagaimana dampak boikot AS terhadap Olimpiade?

Tampaknya, tidak ada sama sekali pengaruh boikot diplomatik AS terhadap Olimpiade Beijing 2022.

Saat mengumumkan boikot diplomatik pada Senin (6/12/2021), juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki, menekankan bahwa atlet AS bebas untuk bersaing dalam Olimpiade Beijing.

“Kami akan berada di balakang 100 persen saat kami mendukung mereka (para atlet) dari rumah," kata Jen Psaki dikutip dari AFP.

Terpisah, juru bicara Kementerian Luar Negeri Negeri AS menyatakan anggota Tim USA dalam Olimpiade Beijing 2022 mulai dari atlet, pelatih, dan staf lainnya masih akan menerima bantuan keamanan konsuler dan diplomatik.

Selain itu, tidak ada indikasi bahwa tuan rumah China akan memperlakukan mereka secara berbeda.

Baca juga: AS Boikot Diplomatik Olimpiade Beijing, Begini Respons IOC

Lagi pula, politisi papan atas kemungkinan jarang muncul di Olimpiade Musim Dingin dan jumlahnya bisa jadi akan lebih dibatasi kali ini karena protokol Covid-19 yang ketat.

Apakah negara lain akan mengikuti sikap AS?

Belum ada rencana serupa yang diumumkan negara lain untuk melakukan boikot diplomatis Olimpiade Beijing hingga Selasa.

Tetapi sekutu dekat AS, seperti Inggris, Australia dan Kanada dilaporkan sedang mempertimbangkan sikap tersebut.

Pertumbuhan ekonomi dan politik global China diperkirakan akan menghalangi sebagian besar negara lain untuk memilih melakukan boikot diplomati Olimpiade.

Meski begitu, China mungkin tidak akan terbebas dari kritik selama penyelenggaraan Olimpiade.

Potensi kritik atlet menjadi jelas setelah bintang tenis China, Peng Shuai membuat tuduhan penyerangan seksual terhadap mantan politisi Partai Komunis.

Hilangnya dia berikutnya dari pandangan publik selama tiga minggu mendorong bintang tenis papan atas untuk menyatakan keprihatinan atas keselamatannya, dan Asosiasi Tenis Wanita mengumumkan penangguhan semua kompetisi di China.

Tetapi, menurut pengamat Olimpiade, boikot komersial oleh sponsor Olimpiade sangat kecil kemungkinannya akan terjadi.

Baca juga: AS Dikabarkan Segera Umumkan Boikot Diplomatik Olimpiade Beijing 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com