TEL AVIV, KOMPAS.com - Israel pada Selasa (16/4/2024) melancarkan serangan diplomatik terhadap Iran dengan meminta 32 negara menjatuhkan sanksi untuk Garda Revolusi dan program rudal negara itu.
Sebelumnya, Iran melakukan serangan besar-besaran terhadap Israel pada Sabtu (13/4/2024) malam, menggunakan lebih dari 300 drone, rudal jelajah, dan rudal balistik untuk membalas serangan udara mematikan di konsulat Iran di Damaskus tanggal 1 April.
Militer Israel mengeklaim mencegat 99 persen ancaman udara dengan bantuan Amerika Serikat dan sekutu lainnya. Serangan itu hanya menyebabkan kerusakan kecil, termasuk pangkalan militer di selatan Israel.
Baca juga: Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh
Menteri Luar Negeri Israel yaitu Israel Katz kemudian melancarkan serangan diplomatik untuk melawan Iran.
“Di samping respons militer terhadap penembakan rudal dan UAV (drone), saya memimpin serangan diplomatik terhadap Iran,” kata Katz di media sosial X, dikutip dari kantor berita AFP.
“Pagi ini, saya mengirim surat ke 32 negara dan berbicara dengan puluhan menteri luar negeri serta tokoh terkemuka di seluruh dunia, menyerukan sanksi untuk dikenakan pada proyek rudal Iran dan agar Korps Garda Revolusi dinyatakan sebagai organisasi teroris”.
??? ?????? ?????? ?? ??? ?????? ?????"???, ??? ????? ????? ?????? ??? ?????. ?????? ????? ?????? ?-32 ?????? ??????? ?? ????? ??? ??? ??????? ??????? ????? ?????? ????? ??????? ?? ?????? ?????? ??????? ??????? ?? ?????? ?????? ?????? ????, ???? ?????? ?????? ?????.
— ????? ?”? Israel Katz (@Israel_katz) April 16, 2024
?????? ?????… pic.twitter.com/QYGeAuuqRl
Namun, Katz tidak merinci negara mana saja yang dia minta menjatuhkan sanksi untuk Garda Revolusi Iran, yang sudah masuk daftar hitam oleh Amerika Serikat dan dijatuhi sanksi Uni Eropa.
Baca juga:
Para pejabat Israel bersumpah membalas Iran, yang mengatakan bahwa serangan akhir pekan lalu adalah respons terhadap serangan ke konsulat Iran yang menewaskan tujuh anggota Garda Revolusi, dua di antaranya adalah jenderal.
“Iran harus dihentikan sekarang, sebelum terlambat,” ujar Katz.
Baca juga: PBB Minta Iran dan Israel Menahan Diri, Dunia Tak Mampu Tanggung Banyak Perang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.