Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Intimidasi Atlet Belarus, 2 Pelatih Dipulangkan Komite Olimpiade

Kompas.com - 06/08/2021, 09:37 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com – Dua pelatih Belarus dipulangkan oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC) setelah mereka berusaha memaksa sprinter Krystsina Tsimanouskaya kembali ke Minsk.

Keduanya telah meninggalkan kampung Olimpiade Tokyo bakal kembali ke Belarus secepatnya sebagaimana dilansir DW.

Tsimanouskaya mulanya mengunngah video yang mengkritik keputusan pelatih karena memasukkannya ke cabor estafet 400 meter putri tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Baca juga: Presiden Belarus dan Anaknya Ternyata Sudah Lama Bermasalah dengan Komite Olimpiade Internasional

Akibat video tersebut,Tsimanouskaya diintimidasi oleh dua pelatih Belarus. Pelari cepat tersebut lalu dipaksa pulang. Namun, dia enggan menuruti perintah tersebut.

Masalah berlarut-larut hingga akhirnya Tsimanouskaya bersuara meminta perlindungan. Beruntungnya Jepang mau memberikan perlindungan.

Polandia dan Ceko bahkan bersedia menawari suaka untuk Tsimanouskaya.

Baca juga: Atlet Belarus yang Diusir dari Tim Olimpiade Mengaku Bakal Dihukum jika Pulang ke Negaranya

Melalui Twitter, kedua pelatih tersebut masing-masing bernama Artur Shimak dan Yury Maisevich.

Shimak adalah Wakil Direktur Pusat Pelatihan Nasional Belarus dan Maisevich adalah Kepala Pelatih Atletik Belarus.

Sebelum menarik kedua pelatih tersebut, IOC membuka penyelidikan resmi pada awal pekan ini ihwal insiden tersebut serta peran yang dijalankan Shimak dan Maisevich di dalamnya.

Baca juga: IOC Luncurkan Investigasi Formal atas Kasus Atlet Belarus yang Diusir Tim Olimpiade Negara Sendiri

Menemukan keamanan di Polandia

Pada Rabu (4/8/2021), Tsimanouskaya tiba di Warsawa, Polandia, dengan visa kemanusiaan.

Keesokan harinya, pada Kamis (5/8/2021), Tsimanouskaya mengatakan kepada DW di Warsawa bahwa dia mendapat dukungan dari seluruh dunia.

"Sekarang saya mendapat dukungan dari seluruh dunia dan dukungan itu membuat saya jauh lebih kuat,” ujar Tsimanouskaya.

Baca juga: Ini Penyebab Atlet Belarus Diusir Tim Olimpiade Negaranya Sendiri hingga Dilindungi Jepang

Tsimanouskaya mengaku senang berada di Polandia karena merasa menemukan keselamatan dan berharap untuk berkompetisi lagi di Olimpiade mendatang.

Meski di masa lalu tidak terlibat dalam aksi protes atau gerakan oposisi, Tsimanouskaya mendorong semua rakyat Belarus untuk tidak takut.

"Saya ingin memberitahu semua rakyat Belarus untuk tidak takut dan jika mereka berada di bawah tekanan, maka bersuaralah,” tutur Tsimanouskaya dalam konferensi pres.

Baca juga: Kronologi Atlet Belarus Dilindungi Jepang Saat Dipaksa Pulang dari Olimpiade Tokyo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com