Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Belarus dan Anaknya Ternyata Sudah Lama Bermasalah dengan Komite Olimpiade Internasional

Kompas.com - 06/08/2021, 08:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

JENEWA, KOMPAS.com - Atlet Belarus menjadi sorotan dunia setelah didepak dari Olimpiade Tokyo 2020 oleh negaranya sendiri. Namun ternyata negaranya, yang diperintah oleh diktator terakhir Eropa, memang telah lama punya catatan hitam di Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Krystsina Tsimanouskaya, yang niatnya berlaga sebagai pelari cepat dari negaranya, sempat mendapat perlindungan dari Jepang.

Wanita berusia 24 tahun itu, kini dilaporkan telah sampai di Polandia untuk mencari suaka, setelah menolak kembali ke negaranya karena ancaman keamanan.

Sebelum insiden ini, IOC ternyata pada Desember 2020 sudah menangguhkan Presiden otoriter Belarus, Alexander Lukashenko, dari semua kegiatan Olimpiade, termasuk Olimpiade Tokyo 2020.

Baca juga: Atlet Belarus yang Diusir dari Tim Olimpiade Mengaku Bakal Dihukum jika Pulang ke Negaranya

Lukashenko, yang telah memimpin Komite Olimpiade Belarus selama 23 tahun, mengeklaim masa jabatan presiden keenam setelah pemilihan negara bagian pada Agustus, yang secara luas dipandang sebagai kecurangan yang menguntungkannya.

Belarus sejak itu berada dalam kekacauan di tengah protes dan tindakan keras oleh pasukan keamanan. IOC juga telah menyelidiki keluhan dari para atlet bahwa mereka menghadapi pembalasan dan intimidasi.

Setelah pertemuan dewan pada Senin (7/12/2020), Presiden IOC Thomas Bach mengatakan kepemimpinan badan Olimpiade Belarus "belum melindungi atlet Belarus dari diskriminasi politik" dalam organisasi olahraga nasional.

"Ini bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar Piagam Olimpiade, dan karena itu secara serius mempengaruhi reputasi gerakan Olimpiade," kata Bach dalam konferensi pers yang diadakan secara online melansir AP.

Penangguhan Lukashenko ketika itu tidak memengaruhi atlet Belarus, atau hak mereka untuk bersaing di Olimpiade Tokyo sebagai tim nasional, yang diakui dengan bendera, lagu, dan warna mereka sendiri.

Belarus memang berisiko dibatalkan menjadi sebagai tuan rumah bersama kejuaraan dunia 2021 dalam hoki es putera oleh IOC. Semua pembicaraan dengan bekas republik Soviet tentang pementasan acara sudah ditangguhkan.

IOC juga meminta semua pemangku kepentingannya untuk menghormati keputusan komite internasional akhir tahun lalu itu.

Baca juga: Ini Penyebab Atlet Belarus Diusir Tim Olimpiade Negaranya Sendiri hingga Dilindungi Jepang

Tak lama setelah pengumuman IOC, Bach mengatakan Federasi Hoki Es Internasional (IIHF) akan membahas peran tuan rumah Belarus.

Sementara tuan rumah bersama Latvia secara terbuka telah menjauhkan diri dari kerja sama dengan Belarus sejak pemilihan yang disengketakan.

Menurut Bach, IIHF juga telah "memulai prosedur" terhadap pejabat Belarus yang duduk di komite yang berkuasa.

Viktor Lukashenko, putra presiden dan wakil presiden pertama komite Olimpiade Belarus, yang menjalankan operasi hariannya, juga untuk sementara ditangguhkan, kata IOC melansir AP akhir tahun lalu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com