Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tampil Lagi di TV Akui Kesalahan, Ayah Jurnalis Oposisi Belarus Makin Yakin Ada Penganiayaan

Kompas.com - 07/06/2021, 07:39 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

MINSK, KOMPAS.com - Keluarga jurnalis Belarus, yang bulan lalu diturunkan paksa dalam penerbangan, menduga ada paksaan di balik pengakuan Roman Protasevich di TV tentang mengorganisir, atau protes anti-pemerintah.

Protasevich (26 tahun), ditangkap di Minsk bulan lalu setelah penerbangannya ke Lithuania dialihkan.

Baca juga: Aktivis Belarus Tusuk Lehernya Sendiri saat Sidang, Apa Penyebabnya

Dalam penampilan penuh air mata di TV pemerintah, dia memuji Presiden Alexander Lukashenko, dan mengaku berusaha menggulingkannya.

Video itu juga memperlihatkan ada tanda yang terlihat jelas di pergelangan tangannya. Pegiat hak asasi manusia (HAM) dan oposisi mengatakan dia sudah disiksa.

Protasevich adalah editor saluran oposisi Nexta di aplikasi perpesanan Telegram hingga tahun lalu.

Dia dimasukkan dalam daftar "individu yang terlibat dalam kegiatan teroris" oleh pemerintah di Belarus.

Sebelumnya, protes massal meletus di seluruh Belarus setelah Lukashenko mengklaim kemenangan dalam pemilihan presiden 9 Agustus. Hasil itu secara luas dikecam sebagai kecurangan, yang kemudian diikuti dengan tindakan keras.

Protes telah dihentikan dan para pemimpin oposisi telah dikirim ke penjara atau ke pengasingan.

Baca juga: Presiden Belarus Ancam Penuhi Eropa dengan Migran

'Mereka menghancurkannya'

Dalam wawancara yang disiarkan pada Kamis malam (3/6/2021), Protasevich mengatakan berusaha menggulingkan Lukashenko. Dia juga mengaku berbicara kepada saluran televisi atas kehendaknya sendiri.

Meski banyak mengkritik Presiden Lukashenko, Protasevich mengklaim ”mulai mengerti bahwa Lukashenko melakukan hal yang benar dan saya tentu saja menghormatinya."

Di akhir wawancara, dia menangis dan mengatakan berharap suatu hari akan menikah dan memiliki anak.

Kepada AFP TV, Ayah dari jurnalis tersebut mengaku sedih melihat wawancara itu.

"Saya mengenal putra saya dengan sangat baik dan saya yakin dia tidak akan pernah mengatakan hal seperti itu. Mereka menghancurkannya dan memaksanya untuk mengatakan apa yang dibutuhkan," katanya.

"Tidak ada yang harus percaya kata-kata itu karena itu (hasil dari) pelecehan dan penyiksaan terhadap anak saya."

Baca juga: Penurunan Paksa Pesawat Ryanair di Belarus: Insiden Diplomatik Besar, Belum Pernah Terjadi Sebelumnya

Pemimpin oposisi yang diasingkan Svetlana Tikhanovskaya juga memiliki pandangan serupa.

Halaman:

Terkini Lainnya

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com