Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belarus Tutup Perbatasan dengan Ukraina, Tuduh Adanya Skenario Kudeta

Kompas.com - 03/07/2021, 08:25 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

MINSK, KOMPAS.com - Pemerintah Belarus menyatakan menutup perbatasan dengan Ukraina, dan menuding adanya upaya kudeta melalui penyelundupan senjata.

Presiden Alexander Lukashenko menuding, ada pihak luar yang berusaha menggulingkan pemerintahannya.

Lukashenko mengeklaim, dinas keamanan setempat berhasil membongkar sel tidur teroris yang mendapat dukungan asing.

Baca juga: Tampil Lagi di TV Akui Kesalahan, Ayah Jurnalis Oposisi Belarus Makin Yakin Ada Penganiayaan

"Mereka sudah kelewatan. Kami tidak bisa memaafkan mereka," ujar Lukashenko tanpa memberikan bukti atas klaimnya.

Pemimpin yang dijuluki diktator terahir di Eropa ini menyatakan, sejumlah negara Barat mendanai penyelundupan senjata ke sel teroris itu.

Dilansir BBC Jumat (2/7/2021), dia merinci negara itu antara lain Jerman, Lithuania, Ukraina, dan AS.

"Senjata dalam jumlah besar datang dari Ukraina ke Belarus. Karena itu saya memerintahkan penutupan penuh perbatasan," kata Lukashenko.

Presiden sejak 1994 itu menerangkan, dia berjanji akan mengonfrontasinya dengan Kanselir Jerman Angela Merkel maupun pemimpin tertuduh lain.

Sementara dari Kiev, pemerintah setempat membantah sudah mengintervensi urusan domestik tetangganya tersebut.

Baca juga: Aktivis Belarus Tusuk Lehernya Sendiri saat Sidang, Apa Penyebabnya

Pemerintahan Volodymyr Zelensky menjelaskan, keputusan menutup perbatasan hanya akan membuat rakyat Belarus menderita.

Belarus berbagi perbatasan dengan Ukraina di selatan, di barat berbatasan dengan Polandia dan Lithuania di barat, Latvia di utara, dan Rusia di timur.

Keputusan Lukashenko menutup perbatasan akan membuat hubungannya dengan negara Barat makin merenggang.

Baca juga: Presiden Belarus Ancam Penuhi Eropa dengan Migran

Pada Mei, pemerintahannya sempat menuai kemarahan karena memaksa pesawat Ryanair mendarat darurat.

Upaya paksa tersebut dilakukan demi menangkap seorang jurnalis yang dikenal sebagai pengkritik pemerintah.

Sebagai balasannya, negara Barat kemudian memberondong Minsk dengan sanksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com