Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Kiriman Balon Pembakar Hamas, Picu Kebakaran di Israel Selatan

Kompas.com - 16/06/2021, 14:27 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Hadir dalam pertemuan itu kepala Shin Bet Nadav Argaman, kepala Direktorat Intelijen IDF Mayjen. Tamir Heiman, kepala analisis intelijen IDF Brigjen Amit Saar dan Kepala Biro Kebijakan dan Politik-Militer Kementerian Pertahanan Zohar Palti.

Tidak ada informasi lebih lanjut tentang pertemuan itu yang dirilis dalam pernyataan kantor Menteri Pertahanan Israel.

Tahun lalu, para pejabat Israel membuat peringatan serupa setelah gelombang balon peledak diluncurkan ke “Negeri Zionis.”

Tetapi setelah balon diluncurkan awal tahun ini, tanggapan IDF tidak sekuat atau sesering yang dilakukan terhadap serangan roket-roket yang mengikutinya.

Setelah :Operasi Penjaga Tembok" dari Hamas pada pertengahan Mei, Gantz memperingatkan bahwa Israel akan menanggapi secara paksa setiap tindakan agresi terhadap Israel.

Sementara Menteri Pertahanan Israel menekankan bahwa dia "tidak menjanjikan" untuk menyerang "setiap roket atau balon pada pukul 3 pagi." Dia menyatakan akan melakukan serangan ketika itu "nyaman" untuk Israel.

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett juga telah membuat pernyataan sebelumnya, yang memperingatkan bahwa balon pembakar akan diperlakukan seperti roket.

Baca juga: Mantan PM Israel Sebut Iran Bersukacita karena Pemerintah Sekarang Lemah

Klaim Hamas

Meskipun tanpa tembakan roket, Hamas merayakan apa yang disebutnya sebagai "konfirmasi" atas “keberhasilan” usaha pencegahan setelah “Operasi Penjaga Tembok” perbatasan.

Pasalnya Israel mengubah jalur penerbangan dan jalur pawai bendera dan mengintensifkan penyebaran Iron Dome karena kekhawatiran dari tembakan roket.

"Sikap berani perlawanan Palestina, dan keputusan tegas yang memaksa pendudukan Israel untuk mengubah jalur yang disebut pawai bendera dari Masjid Al-Aqsa yang diberkati, mengubah jalur penerbangan sipil, dan mengintensifkan pengerahan Iron Dome.”

“Mengonfirmasi pencapaian usaha pencegahan yang diberlakukan dalam Pertempuran Saif al-Quds, dan keberhasilannya membuat musuh menerapkan aturan baru," kata Hamas pada Selasa malam.

"Perlawanan yang gagah berani akan tetap menjadi perisai pelindung bagi rakyat kami, dan perilaku pendudukan Israel di lapangan akan menentukan arah dan sifat menghadapinya," tambah Hamas.

Baca juga: Hamas Desak Warga Palestina “Lawan” Parade Bendera Israel di Yerusalem

Gerakan teroris Hamas telah menyerukan "Hari Kemarahan" untuk menghadapi pawai bendera di Yerusalem yang telah lama ditunggu-tunggu dan kontroversial pada Selasa (15/6/2021).

Hamas mendorong warga Palestina untuk "memobilisasi" di Masjid al-Aqsa dan Kota Tua Yerusalem.

"Biarkan Selasa depan menjadi hari mobilisasi dan ikatan terhadap Masjid al-Aqsa, dan hari kemarahan dan pembangkangan penjajah," kata Hamas dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (13/6/2021).

Terlepas dari ancaman, pawai berlangsung dengan kekerasan yang relatif sedikit. Beberapa bentrokan dilaporkan antara warga Palestina dan pasukan keamanan Israel di Yerusalem timur dan Tepi Barat, tetapi sebagian besar telah berakhir pada Selasa malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com