Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Kiriman Balon Pembakar Hamas, Picu Kebakaran di Israel Selatan

Kompas.com - 16/06/2021, 14:27 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

YERUSALEM, KOMPAS.com - Militer Israel (IDF) mengklaim serangan terbaru yang dilancarkan sejumlah situs militer milik Hamas di Jalur Gaza pada Rabu (16/6/2021), sebagai tanggapan atas 20 kebakaran yang dipicu oleh balon pembakar Hamas pada hari sebelumnya.

"IDF siap untuk semua skenario, termasuk dimulainya kembali permusuhan, dalam menghadapi aksi teroris lanjutan dari Jalur Gaza," kata Unit Juru Bicara IDF dalam sebuah pernyataan melansir Jerusalem Post.

Baca juga: Baru Gencatan Senjata Bulan Lalu, Israel Serang Gaza Lagi

Sejumlah kebakaran terjadi di Israel selatan pada Selasa (15/6/2021), dengan setidaknya 20 kebakaran dipicu oleh balon pembakar yang diluncurkan dari Gaza.

Sebelumnya pada hari itu, media Palestina menerbitkan foto-foto militan yang sedang mempersiapkan balon semacam itu untuk diluncurkan ke Israel.

Setidaknya satu balon peledak dilaporkan di Israel selatan, dengan penduduk melaporkan melihat dan mendengar balon meledak di udara, menurut media Israel.

Tiga warga Gaza ditangkap oleh IDF setelah mereka melintasi pagar perbatasan Gaza ke Israel, menurut laporan Palestina.

Sebagai bagian dari persiapan keamanan sehubungan dengan pawai bendera, jalur penerbangan ke dan dari Bandara Ben-Gurion dialihkan untuk berangkat dan tiba dari Utara pada Selasa (15/6/2021).

Unit pertahanan anti-rudal Iron Dome juga diperkuat menjelang pawai, di tengah ancaman Hamas dalam beberapa hari dan minggu terakhir.

Baca juga: Ketegangan Meningkat Setelah Serangan Udara Israel Gempur Gaza

Asap di perbatasan

Sementara itu, puluhan warga Palestina bentrok dengan IDF di sepanjang perbatasan Gaza pada Selasa (15/6/2021), ketika ketegangan meningkat di sekitar pawai bendera melalui Kota Tua Yerusalem.

Selama bentrokan, seorang warga Palestina dalam sekelompok kecil penghasut ditembak di kaki dan dibawa pergi dari tempat kejadian dalam kondisi ringan, menurut media Palestina.

Pasukan Israel menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah para perusuh untuk membubarkan mereka.

Video dari Israel selatan menunjukkan asap dalam jumlah besar di daerah perbatasan akibat kerusuhan.

Kerusuhan berlanjut hingga malam saat Unit Kebingungan Malam di Gaza kembali beroperasi, meluncurkan bahan peledak dan membakar ban.

Seorang warga Palestina ditembak oleh IDF selama kerusuhan pada Selasa malam (15/6/2021).

Baca juga: Militer Israel: Serangan Udara Terbaru ke Gaza Tanggapi Kiriman Balon Pembakar Hamas

Setara roket

Pada Selasa malam di tempat lain, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengadakan penilaian situasi dengan Kepala Staf IDF Aviv Kohavi.

Hadir dalam pertemuan itu kepala Shin Bet Nadav Argaman, kepala Direktorat Intelijen IDF Mayjen. Tamir Heiman, kepala analisis intelijen IDF Brigjen Amit Saar dan Kepala Biro Kebijakan dan Politik-Militer Kementerian Pertahanan Zohar Palti.

Tidak ada informasi lebih lanjut tentang pertemuan itu yang dirilis dalam pernyataan kantor Menteri Pertahanan Israel.

Tahun lalu, para pejabat Israel membuat peringatan serupa setelah gelombang balon peledak diluncurkan ke “Negeri Zionis.”

Tetapi setelah balon diluncurkan awal tahun ini, tanggapan IDF tidak sekuat atau sesering yang dilakukan terhadap serangan roket-roket yang mengikutinya.

Setelah :Operasi Penjaga Tembok" dari Hamas pada pertengahan Mei, Gantz memperingatkan bahwa Israel akan menanggapi secara paksa setiap tindakan agresi terhadap Israel.

Sementara Menteri Pertahanan Israel menekankan bahwa dia "tidak menjanjikan" untuk menyerang "setiap roket atau balon pada pukul 3 pagi." Dia menyatakan akan melakukan serangan ketika itu "nyaman" untuk Israel.

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett juga telah membuat pernyataan sebelumnya, yang memperingatkan bahwa balon pembakar akan diperlakukan seperti roket.

Baca juga: Mantan PM Israel Sebut Iran Bersukacita karena Pemerintah Sekarang Lemah

Klaim Hamas

Meskipun tanpa tembakan roket, Hamas merayakan apa yang disebutnya sebagai "konfirmasi" atas “keberhasilan” usaha pencegahan setelah “Operasi Penjaga Tembok” perbatasan.

Pasalnya Israel mengubah jalur penerbangan dan jalur pawai bendera dan mengintensifkan penyebaran Iron Dome karena kekhawatiran dari tembakan roket.

"Sikap berani perlawanan Palestina, dan keputusan tegas yang memaksa pendudukan Israel untuk mengubah jalur yang disebut pawai bendera dari Masjid Al-Aqsa yang diberkati, mengubah jalur penerbangan sipil, dan mengintensifkan pengerahan Iron Dome.”

“Mengonfirmasi pencapaian usaha pencegahan yang diberlakukan dalam Pertempuran Saif al-Quds, dan keberhasilannya membuat musuh menerapkan aturan baru," kata Hamas pada Selasa malam.

"Perlawanan yang gagah berani akan tetap menjadi perisai pelindung bagi rakyat kami, dan perilaku pendudukan Israel di lapangan akan menentukan arah dan sifat menghadapinya," tambah Hamas.

Baca juga: Hamas Desak Warga Palestina “Lawan” Parade Bendera Israel di Yerusalem

Gerakan teroris Hamas telah menyerukan "Hari Kemarahan" untuk menghadapi pawai bendera di Yerusalem yang telah lama ditunggu-tunggu dan kontroversial pada Selasa (15/6/2021).

Hamas mendorong warga Palestina untuk "memobilisasi" di Masjid al-Aqsa dan Kota Tua Yerusalem.

"Biarkan Selasa depan menjadi hari mobilisasi dan ikatan terhadap Masjid al-Aqsa, dan hari kemarahan dan pembangkangan penjajah," kata Hamas dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (13/6/2021).

Terlepas dari ancaman, pawai berlangsung dengan kekerasan yang relatif sedikit. Beberapa bentrokan dilaporkan antara warga Palestina dan pasukan keamanan Israel di Yerusalem timur dan Tepi Barat, tetapi sebagian besar telah berakhir pada Selasa malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com