Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Kecam Upaya Hong Kong Hapus Sejarah Pembantaian Tiananmen

Kompas.com - 03/06/2021, 21:19 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) pada Rabu (2/6/2021) mengutuk tindakan oleh otoritas Hong Kong untuk meredam perbedaan pendapat, menyerukan upaya untuk melupakan pembantaian Lapangan Tiananmen pada saat peringatannya semakin dekat.

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden menyebut penindasan dengan kekerasan oleh pemerintah China terhadap demonstrasi damai di Lapangan Tiananmen dan sekitarnya pada 4 Juni 1989, sebagai sebuah pembantaian.

Baca juga: Fotografer di Balik Foto Tank Man dalam Tragedi Tiananmen China Meninggal di Bali

“Amerika Serikat mengutuk tindakan otoritas Hong Kong yang mendorong penyelenggara untuk menutup Museum 4 Juni yang memperingati pembantaian Lapangan Tiananmen 1989,” kata wakil juru bicara Departemen Luar Negeri, Jalina Porter, dalam jumpa pers via telepon.

“Otoritas Hong Kong dan Beijing terus membungkam suara-suara yang berbeda dan juga berusaha menghapus pembantaian yang mengerikan dari sejarah,” tambah Porter dikutip dari VOA Indonesia.

Komentar keras Departemen Luar Negeri itu disampaikan ketika Museum 4 Juni Hong Kong menyatakan akan tutup sementara karena penyelidikan perizinan oleh pihak berwenang.

Beberapa hari sebelum peringatan, Departemen Kebersihan Makanan dan Lingkungan Hong Kong mengatakan museum itu belum memperoleh izin tempat hiburan umum dan berpotensi melanggar peraturan.

Pihak pengelola mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa museum itu akan ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut untuk melindungi keselamatan staf dan pengunjung, dan bahwa konsultasi hukum lebih lanjut diperlukan.

Baca juga: Dituntut Taiwan Minta Maaf soal Tragedi Tiananmen, China: Omong Kosong

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com