Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Siapkan Rp 858 Miliar untuk Bantu Warga Hong Kong yang Datang

Kompas.com - 08/04/2021, 22:08 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

LONDON, KOMPAS.com - Inggris menjanjikan bantuan sebesar 59 juta dollar AS (Rp 858,5 miliar) bagi orang-orang Hong Kong yang datang ke negara itu untuk mencari pekerjaan, rumah, dan sekolah melalui prakarsa yang memungkinkan jutaan orang bermukim kembali setelah China memberlakukan undang-undang keamanan yang baru di bekas koloni Inggris itu.

Perselisihan yang meningkat dengan China mengenai reformasi di Hong Kong membuat Inggris membuka pintunya bagi lebih dari lima juta juta orang, memberi mereka kesempatan untuk tinggal dan bekerja di negara itu dan akhirnya mengajukan permohonan kewarganegaraan.

Sebagian besar dana yang diumumkan pada Kamis (8/4/2021) itu akan digunakan pemerintah daerah untuk program bantuan bahasa Inggris dan biaya perumahan bagi pendatang baru.

Baca juga: Ingin Patriot yang Pimpin Hong Kong, China Sahkan Perubahan Aturan Pemilu

Pemerintah juga akan meluncurkan 12 kantor regional virtual untuk membantu proses lain seperti mendaftar asuransi kesehatan dan sekolah. 'Welcome Hubs' itu juga akan memberi saran tentang cara mendirikan bisnis di Inggris.

Inggris menilai undang-undang keamanan yang diterapkan China dan reformasi demokrasi di Hong Kong melanggar ketentuan perjanjian yang membuat kota semiotonomi itu dikembalikan ke China pada 1997.

Para menteri mengatakan program visa adalah cara pihaknya menjunjung kesepakatan itu.

China bereaksi marah atas tawaran itu dan mengatakan pandangan Barat tentang tindakannya atas Hong Kong dikaburkan oleh informasi yang salah dan nostalgia pada imperialisme Inggris pada masa lalu.

Sejak diluncurkan pada Januari, sekitar 27.000 orang mengajukan visa baru itu sampai 19 Maret. Meskipun perkiraan keseluruhan permintaan tidak pasti, pemerintah memperkirakan antara 258.000-322.000 pelamar dalam lima tahun.

Baca juga: Tak Rekomendasikan Vaksin Covid-19 Buatan China, Klinik di Hong Kong Dihukum

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com