Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NASA akan Kirim Misi ke Venus dengan Anggaran Rp 14,3 Triliun

Kompas.com - 03/06/2021, 18:03 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - NASA memiliki misi ke Venus pada 2028 mendatang, setelah misi pertama pada 1989 silam, dengan menyiapkan anggaran 1 miliar dollar AS (Rp 14,3 triliun).

Melansir The Guardian pada Rabu (2/6/2021), misi kembali ke Venus itu untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang sejarah planet layak huni.

Sejarah mencatat bahwa planet Venus adalah planet pertama di tata surya yang diyakini oleh para ilmuwan zaman dahulu sebagai planet layak huni.

Baca juga: Roket China Jatuh di Samudra Hindia, NASA: Beijing Gagal Terapkan Standar

Misi NASA itu diumumkan pada Rabu (2/6/2021) oleh kepala NASA Bill Nelson. Peluncuran misi itu ditargetkan untuk jangka waktu 2028-2030.

NASA menyiapkan anggaran 1 miliar dollar AS (Rp 14,3 triliun) dari dana ventura untuk misi eksplorasi Venus pertama setelah 1989.

Pesawat ruang angkasa Magellan yang dikirim ke atmosfer Venus telah terlupakan setelah menjalankan misi 5 tahun yang berakhir pada 1994.

Baca juga: Helikopter NASA di Mars Berhasil Catat Perkembangan Bagus, Apa Itu?

Misi NASA ke Venus saat itu memberikan citra yang belum pernah dilihat sebelumnya, yaitu tentang permukaan kawah dan vulkanik planet Venus. Saat ini citra itu kembali dipelajari lebih lanjut oleh NASA.

"Mengejutkan betapa sedikit yang kita ketahui tentang Venus, tetapi gabungan dari hasil misi ini akan memberitahu kita tentang planet Venus dari awan di langit, gunung berapi di permukaannya sampai ke intinya," ujar Tom Wagner, kepala ilmuwan program penemuan NASA.

"Misi ini seperti kita telah menemukan kembali planet ini," imbuhnya.

Misi pertama yang akan dilakukan para astronot di Venus pada 2028 mendatang adalah penyelidikan atmosfer dalam Venus baik kandungan gas, unsur kimia, serta pencitraannya.

Baca juga: Sejarah Tercipta, Robot NASA Sukses Membuat Oksigen di Mars

NASA menerangkan bahwa penyelidikan itu akan mengukur komposisi atmosfer planet Venus, untuk memahami bagaimana ia terbentuk, berevolusi, serta menentukan apakah planet itu pernah memiliki lautan.

Misi itu juga akan mengirim kembali gambar resolusi tinggi pertama dari fitur geologi Venus yang dikenal sebagai tesserae, yang diyakini para ilmuwan dahulu sebanding dengan benua di Bumi.

Misi ke Venus kedua ini disebut sebagai misi Veritas, yaitu Venus emisivitas, ilmu radio, InSAR, topografi dan spektroskopi.

Artinya, akan memetakan permukaan Venus untuk menentukan sejarah geologi planet dan memahami perbedaannya dengan Bumi.

Baca juga: NASA Berhasil Terbangkan Drone dari Mars untuk Pertama Kalinya di Dunia

Gambar elevasi permukaan akan memungkinkan pembuatan rekonstruksi 3D topografi dan memberikan petunjuk apakah aktivitas vulkanik masih berlangsung.

Thomas Zurbuchen, administrator asosiasi NASA untuk sains, membanggakan misi ke Venus kedua sebagai upaya "untuk memahami bagaimana planet mirip Bumi bisa menjadi konservatori".

"Tujuan kami sangat berarti," ujar Zurbuchen.

"Ini bukan hanya memahami evolusi planet dan kelayakhunian tata surya, tetapi melampaui batas-batas penelitian NASA untuk mengeksplorasi planet," terangnya tentang misi NASA.

Baca juga: NASA Siarkan Langsung Penerbangan Pertama di Mars, Berikut Link Live Streaming-nya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com