Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/05/2021, 12:22 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber NASA,BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Puing-puing roket Long March 5B milik China yang telah jatuh kembali ke Bumi dikabarkan sudah memasuki atmosfer Bumi dan hancur di Samudra Hindia.

Sebagian roket tersebut hancur terbakar atmosfer bumi dan sebagian lagi mendarat di lokasi di sebelah barat Maladewa.

Baca juga: Roket Long March 5B Dinyatakan Jatuh ke Samudra Hindia, Pakar: Nampaknya China Menang Taruhan


Kabar tersebut disampaikan oleh media yang dikelola pemerntah China sebagaimana dilansir BBC, Minggu (9/5/2021).

Situs pelacakan AS dan Eropa telah memantau jatuhnya roket Long March 5B ke bumi yang tidak terkendali.

Media pemerintah China mengatakan, bagian dari roket itu masuk kembali ke atmosfer pada Minggu pukul 02.24 GMT (09.24 WIB).

Komando Luar Angkasa AS mengatakan dalam sebuah pernyataan, pihaknya mengonfirmasi bahwa Long March 5B sempat melewati Semenanjung Arab.

Baca juga: Berkaca dari Roket China, ke Mana Benda Luar Angkasa yang Jatuh di Bumi Dibuang?

"Tidak diketahui apakah puing-puing itu berdampak pada tanah atau air," kata Komando Luar Angkasa AS.

Sementara itu, NASA menuding China gagal memenuhi standar atas jatuhnya puing-puing roket China tersebut.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Administrator NASA Bill Nelson melalui pernyataan yang dirilis di website badan antariksa milik AS pada Sabtu (8/5/2021) malam waktu setempat.

“Negara harus meminimalkan risiko terhadap manusia dan properti di Bumi dari masuknya kembali objek antariksa dan memaksimalkan transparansi terkait operasi tersebut,” kata Nelson.

Baca juga: Warga India Panik Bola Api Seperti Roket China Terlihat di Atas Langit

“Jelas bahwa China gagal memenuhi tanggung jawabnya menerapkan standar terkait puing-puing luar angkasa mereka,” imbuh Nelson.

Dia menambahkan, sangat penting bagi China dan semua negara, termasuk entitas lain, bertanggung jawab dan transparan terkait wahana luar angkasa mereka.

“Hal itu untuk memastikan keselamatan, stabilitas, keamanan, dan keberlanjutan jangka panjang aktivitas luar angkasa,” tutur Nelson.

Baca juga: Puing-puing Besar Roket China Long March 5B Hancur di Samudra Hindia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber NASA,BBC

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com