"Sikap petugas terhadap saya sudah benar dan sesuai hukum. Saya terus kooperatif dengan penyidik dan saya mengaku telah mengorganisir kerusuhan massal di kota Minsk," lanjutnya.
Komentar pria 26 tahun itu segera ditolak oleh sekutunya, pihak oposisi Kremlin lainnya, akrena pernyataan Protasevich dibuat di bawah tekanan. Mereka juga memperkirakan bahwa ia hampir pasti dalam siksaan.
"Ini penampilan Roman di bawah tekanan fisik dan moral. Saya menuntut pembebasan segera Roman dan semua tahanan politik," tulis pemimpin oposisi Belarus, Sviatlana Tsikhanouskaya, di Twitter.
Baca juga: Ayah Kritikus Belarus yang Ditahan dari Ryanair Beberkan Bukti Anaknya Dipaksa Buat Video Pengakuan
Tsikhanouskaya mengatakan kepada Sky News bahwa ia khawatir Protasevich kemungkinan disiksa.
Muncul di beberapa saluran aplikasi perpesanan Telegram, Protasevich, mengenakan kaus hitam dengan tangan terkatup erat di depannya.
Ia mengatakan dia berada di fasilitas penahanan pra-sidang di Minsk dan menyangkal memiliki masalah jantung yang dilaporkan oleh beberapa media sosial.
Satu jam setelah rekaman itu muncul secara online, para pemimpin Uni Eropa setuju untuk menjatuhkan sanksi pada Belarus.
Para pemimpin juga meminta maskapai mereka untuk menghindari wilayah udara Belaru dan melarang maskapai penerbangan Belarus berada di langit dan bandara Eropa.
Bertemu di Brussel, 27 pemimpin nasional blok Uni Eropa (UE), menuntut pembebasan segera Protasevich, serta penyelidikan atas insiden pada Minggu (23/5/2021) oleh Organisasi Internasional untuk Penerbangan Sipil.
Baca juga: Dituduh “Bajak” Pesawat Ryanair, Pemerintah Belarus Banjir Kecaman
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.