Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antek Putin Desak Aktivis Belarus Roman Protasevich "Ditembak seperti Anjing"

Kompas.com - 26/05/2021, 12:24 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber The Sun

"Sikap petugas terhadap saya sudah benar dan sesuai hukum. Saya terus kooperatif dengan penyidik dan saya mengaku telah mengorganisir kerusuhan massal di kota Minsk," lanjutnya.

Komentar pria 26 tahun itu segera ditolak oleh sekutunya, pihak oposisi Kremlin lainnya, akrena pernyataan Protasevich dibuat di bawah tekanan. Mereka juga memperkirakan bahwa ia hampir pasti dalam siksaan.

"Ini penampilan Roman di bawah tekanan fisik dan moral. Saya menuntut pembebasan segera Roman dan semua tahanan politik," tulis pemimpin oposisi Belarus, Sviatlana Tsikhanouskaya, di Twitter.

Baca juga: Ayah Kritikus Belarus yang Ditahan dari Ryanair Beberkan Bukti Anaknya Dipaksa Buat Video Pengakuan

Tsikhanouskaya mengatakan kepada Sky News bahwa ia khawatir Protasevich kemungkinan disiksa.

Muncul di beberapa saluran aplikasi perpesanan Telegram, Protasevich, mengenakan kaus hitam dengan tangan terkatup erat di depannya.

Ia mengatakan dia berada di fasilitas penahanan pra-sidang di Minsk dan menyangkal memiliki masalah jantung yang dilaporkan oleh beberapa media sosial.

Satu jam setelah rekaman itu muncul secara online, para pemimpin Uni Eropa setuju untuk menjatuhkan sanksi pada Belarus.

Para pemimpin juga meminta maskapai mereka untuk menghindari wilayah udara Belaru dan melarang maskapai penerbangan Belarus berada di langit dan bandara Eropa.

Bertemu di Brussel, 27 pemimpin nasional blok Uni Eropa (UE), menuntut pembebasan segera Protasevich, serta penyelidikan atas insiden pada Minggu (23/5/2021) oleh Organisasi Internasional untuk Penerbangan Sipil.

Baca juga: Dituduh “Bajak” Pesawat Ryanair, Pemerintah Belarus Banjir Kecaman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com