MOSKWA, KOMPAS.com - Taipan Rusia pendukung Presiden Vladimir Putin, yaitu Yevgeny Prigozhin menyerukan agar aktivis Roman Protasevich "ditembak seperti anjing".
Antek Putin tersebut menyoroti bahwa Putin telah memuji Presiden Belarus Alexander Lukashenko, karena mendesak pesawat Ryanair untuk mendarat darurat dalam upaya menangkap Protasevich.
Jurnalis 26 tahun tersebut ditahan ketika pesawat Ryanair dipaksa mendarat di Minsk pada Minggu (23/5/2021).
Baca juga: Ada Bom di Dalam, Ini Isi Percakapan Bandara Belarus dengan Pilot Ryanair
Setelah meninggalkan pesawat, penumpang dalam penerbangan tersebut mengatakan bahwa Protasevich memberitahu mereka tentang kemungkinan hukuman mati yang mengancamnya.
Belarus adalah satu-satunya negara di Eropa dapat mengeksekusi tahanan.
"Kemuliaan untuk Lukashenko. Saya menghormati, membungkuk dan mendukungnya dengan sepenuh hatiku," kata Prigozhin seperti yang dilansir dari The Sun pada Selasa (25/5/2021).
"Orang yang hebat menghentikan sampah, dan tidak membiarkan mereka **** dihadapannya," lanjutnya.
"Satu hukum yang perlu seger ditambahkan untuk semua hukum Belarus, yaitu menembak mati Protasevich seperti anjing," tandas antek setia Putin tersebut.
Baca juga: Bos Ryanair Yakin Agen KGB Ikut Terjun Membajak Pesawat di Belarus
Prigozhin (59 tahun) dijuluki "Koki Putin", adalah seorang raja katering yang terkenal menjalankan jamuan makan Kremlin dan sekarang ia adalah orang di balik tentara bayaran terkenal yang bertempur di Afrika.
Menurut laporan PBB pada Maret mengklaim bahwa tentara bayaran Wagner Rusia telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia di Republik Afrika Tengah, saat mereka bertempur bersama pasukan pemerintah.
Mereka dituduh melakukan eksekusi massal, penahanan sewenang-wenang, penyiksaan selama interogasi, dan memaksa pengungsian penduduk sipil.
"Pelanggaran HAM berat" termasuk tuduhan pemerkosaan.
Prigozhin juga merupakan orang yang dicari FBI atas dugaan keterlibatannya dalam peretasan pemilu AS 2016.
Baca juga: Kritikus Belarus yang Ditahan dari Pesawat Ryanair, Tampil di TV Mengaku Melakukan Kejahatan
Pada Senin (24/5/2021), Protasevich muncul di TV pemerintah mengatakan, dia dalam keadaan sehat dan mengakui telah berperan dalam mengatur kerusuhan massal pada 2020.
"Saya di Pusat Penahanan No.1 di Minsk. Saya dapat mengatakan bahwa saya tidak memiliki masalah kesehatan, termasuk dengan jantung saya atau organ lain," kata Protasevich dalam siaran itu.
"Sikap petugas terhadap saya sudah benar dan sesuai hukum. Saya terus kooperatif dengan penyidik dan saya mengaku telah mengorganisir kerusuhan massal di kota Minsk," lanjutnya.
Komentar pria 26 tahun itu segera ditolak oleh sekutunya, pihak oposisi Kremlin lainnya, akrena pernyataan Protasevich dibuat di bawah tekanan. Mereka juga memperkirakan bahwa ia hampir pasti dalam siksaan.
"Ini penampilan Roman di bawah tekanan fisik dan moral. Saya menuntut pembebasan segera Roman dan semua tahanan politik," tulis pemimpin oposisi Belarus, Sviatlana Tsikhanouskaya, di Twitter.
Baca juga: Ayah Kritikus Belarus yang Ditahan dari Ryanair Beberkan Bukti Anaknya Dipaksa Buat Video Pengakuan
Tsikhanouskaya mengatakan kepada Sky News bahwa ia khawatir Protasevich kemungkinan disiksa.
Muncul di beberapa saluran aplikasi perpesanan Telegram, Protasevich, mengenakan kaus hitam dengan tangan terkatup erat di depannya.
Ia mengatakan dia berada di fasilitas penahanan pra-sidang di Minsk dan menyangkal memiliki masalah jantung yang dilaporkan oleh beberapa media sosial.
Satu jam setelah rekaman itu muncul secara online, para pemimpin Uni Eropa setuju untuk menjatuhkan sanksi pada Belarus.
Para pemimpin juga meminta maskapai mereka untuk menghindari wilayah udara Belaru dan melarang maskapai penerbangan Belarus berada di langit dan bandara Eropa.
Bertemu di Brussel, 27 pemimpin nasional blok Uni Eropa (UE), menuntut pembebasan segera Protasevich, serta penyelidikan atas insiden pada Minggu (23/5/2021) oleh Organisasi Internasional untuk Penerbangan Sipil.
Baca juga: Dituduh “Bajak” Pesawat Ryanair, Pemerintah Belarus Banjir Kecaman
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.