Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakistan Tak Izinkan AS Punya Pangkalan Militer di Wilayahnya

Kompas.com - 26/05/2021, 10:27 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

ISLAMABAD, KOMPAS.com – Pakistan tak mengizinkan Amerika Serikat (AS) mengoperasikan pangkalan militer atau melakukan operasi drone di wilayahnya.

Peryataan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mehmood Qureshi kepada Senat Pakistan pada Selasa (27/5/2021).

Baca juga: ISIS Klaim Bom Shalat Jumat di Afghanistan yang Tewaskan 12 Orang

"Biarkan parlemen dan bangsa Pakistan menjadi saksi atas kesaksian saya bahwa di bawah Perdana Menteri Imran Khan, tidak akan ada pangkalan Amerika di tanah Pakistan," kata Qureshi.

"Lupakan tentang masa lalu," tambah Qureshi mengacu pada laporan pendirian pangkalan AS di Pakistan selama Perang Dingin melawan Uni Soviet.

Melansir Anadolu Agency, Qureshi menambahkan bahwa Pakistan juga tidak mengizinkan “Negeri Paman Sam” melaksanakan operasi drone di wilayahnya.

“Ini kebijakan yang sangat jelas dari pemerintah ini," kata diplomat tertinggi Pakistan itu.

Baca juga: Bom Meledak di Masjid Afghanistan saat Shalat Jumat, 12 Orang Tewas

Klarifikasi tersebut dikemukakan setelah muncul laporan yang menyebutkan bahwa kedua negara tersebut sedang merundingkan operasi kontraterorisme AS di Afghanistan pada masa depan.

Qureshi menyebut laporan itu "tidak berdasar" dan "spekulatif".

Sebelumnya, utusan khusus Rusia untuk Afghanistan, Zamir Kabulov, mengatakan Tajikistan dan Uzbekistan tidak akan mengizinkan Washington mendirikan pangkalan militer di tanah mereka.

Baca juga: Jelang Gencatan Senjata Idul Fitri, Taliban Rebut Daerah Dekat Ibu Kota Afghanistan

Afghanistan dikhawatirkan dilanda perang saudara menyusul penarikan pasukan asing, buntut dari Perjanjian Doha 2020 antara AS dan Taliban.

Berdasarkan Perjanjian Doha, sekitar 2.500 AS dan lebih dari 7.000 tentara NATO akan ditarik dari Afghanistan pada 11 September tahun ini.

Sebagai gantinya, Taliban akan mencegah kelompok teroris dan individu menggunakan tanah Afghanistan untuk mengancam keamanan negara lain, termasuk AS.

Baca juga: Ledakan Bus di Afghanistan Jelang Gencatan Senjata Idul Fitri oleh Taliban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com