Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rakyat Inggris Berbondong-bondong Beri Pangeran Philip Penghormatan

Kompas.com - 18/04/2021, 11:35 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

Cabang lokal supermarket kelas atas Waitrose menunjukkan dukungannya dengan membagikan karangan bunga yang akan kedaluwarsa pada Sabtu secara gratis.

Baca juga: Akhir Sebuah Era: Kematian Pangeran Philip Membuat Peran Monarki Modern Jadi Sorotan

Selain itu, ada banyak jendela toko-toko lainnya yang memajang foto sang pangeran, disertai dengan permintaan untuk mengikuti satu menit keheningan saat pemakaman dimulai.

Pembatasan virus corona telah memaksa keluarga kerajaan untuk memodifikasi rencana pemakaman.

Pejabat kerajaan dan pemerintah juga telah mendesak masyarakat untuk tidak berkumpul.

Namun banyak orang yang tetap menuju Windsor. Ieuan Jones (37) rela menempuh perjalanan sejauh 200 kilometer dari ibu kota Welsh, Cardiff, menuju Windsor.

"Pangeran Philip adalah orang yang kuat, pahlawan sejati. Dia melakukan banyak hal untuk negara ini, dan keluarga kerajaan," katanya.

Baca juga: Begini Cara Menonton Pemakaman Pangeran Philip di AS, Inggris, dan di Seluruh Dunia

"Saya masih tidak bisa melupakannya. Sungguh memalukan bahwa karena pandemi kami tidak dapat memberikan penghormatan yang lebih luas kepada pria luar biasa itu,” sambung Jones.

Di sisi lain, ada banyak juga rakyat Inggris yang mematuhi perintah untuk tidak mendatangi Windsor.

Roger Brackin (63), seorang analis komputer, memuji keluarga kerajaan karena berpegang pada aturan Covid-19 saat melaksanakan upacara pemakaman Pangeran Philip.

"Orang lain yang kehilangan keluarganya harus hidup dalam batasan ini. Jadi saya senang mereka telah memenuhi aturan itu," kata Brackin.

Sementara itu, Stewart Duncan memilih mendatangi Istana Buckingham di London untuk memberikan penghormatan kepada Pangeran Philip.

Baca juga: Pangeran Philip Setia Memakai Sepatu Pernikahan Selama 74 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com