Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Wanita Asia Tiba-tiba Dikencingi Seorang Pria Asing di Kereta

Kompas.com - 25/03/2021, 00:02 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Daily Mail

NEW YORK CITY, KOMPAS.com - Seorang wanita muda Asia-Amerika menjadi korban pelecehan oleh seorang pria asing dengan kencing dihadapannya, ketika berada di kereta saat akhir pekan lalu.

Saat ini, polisi di New York City sedang mencari seorang pria yang pelaku pelecehan tersebut.

Melansir Daily Mail pada Selasa (23/3/2021), wanita korban pelecehan itu berusia 25 tahun yang sedang naik kereta menuju utara sekitar pukul 13.30 waktu setempat pada Sabtu (20/3/2021).

Ketika kereta tengah melaju, seorang pria dengan topeng dan berpakaian serba hitam mendekati bangku tempat wanita Asia itu duduk.

Baca juga: Sentimen Anti-Asia Meningkat, Bagaimana Nasib WNI di AS?

"Jadi saya bergeser ke kanan dan menyadari penisnya mengarah kepadaku, kemudian ia mengencingi tas dan jaketku," ujar korban yang menceritakannya melalui blog AsianFeed.

"Kami sempat melakukan kontak mata, tapi dia tidak mengatakan apa pun," ujarnya.

Insiden keji itu terjadi sehari setelah seorang pria paruh baya dari Sri Lanka ditinju wajahnya, ketika naik kereta nomor 1 di Manhattan.

Wanita Asia yang menjadi korban pelecehan itu mengatakan bahwa saat itu gerbong kereta berisis sejumlah orang dan menyaksikan kejadian.

Baca juga: Penembakan di Atlanta Munculkan Ancaman Baru Orang Asia di Amerika

Namun, tidak ada satu pun di antara mereka yang mengatakan atau melakukan apa pun membelanya.

Saat penyerangnya, yang dia gambarkan sebagai pria kulit putih berusia 60-an, hendak turun dari kereta di stasiun 75th Avenue, wanita itu berhasil mengambil fotonya dengan ponselnya.

Tersangka terakhir terlihat mengenakan topeng ski di kepalanya yang memperlihatkan sepasang alis lebat abu-abu, dan jaket hitam dengan tambalan bendera Amerika di dadanya.

Korban mengatakan di blog itu bahwa dia mempertimbangkan untuk segera turun dari kereta dan melaporkan kejadian tersebut ke polisi, tetapi dia mengatakan dia "sendirian dan takut", jadi dia melanjutkan perjalanannya.

Baca juga: Tangkal Ancaman China, Menhan AS Bakal Safari ke Asia

Sekarang, wanita Asia berusia 25 tahun itu telah mengajukan laporan pelecehan ke polisi. Sejauh ini, belum ada penangkapan yang diumumkan.

Insiden itu terjadi di tengah peningkatan dramatis dalam serangan yang menargetkan orang Asia-Amerika sejak merebaknya pandemi virus corona.

Pada Minggu (21/3/2021), Marc Mathieu yang berusia 36 tahun ditangkap atas tuduhan penyerangan sebagai kejahatan rasial, karena diduga memukuli seorang pria berusia 68 tahun dari Sri Lanka, saat meneriakkan hinaan anti-Asia di atas kereta 1 di Manhattan pada Jumat (19/3/2021).

Dalam serangan terpisah yang terjadi pada Sabtu (20/3/2021), seorang pria Asia berusia 66 tahun dipukul di wajahnya oleh seorang pria tunawisma di Chinatown Manhattan.

Baca juga: Penembakan di Beberapa Panti Pijat, 8 Wanita Tewas Kebanyakan Keturunan Asia

Pekan lalu, NYPD mengungkapkan bahwa mereka telah mencatat peningkatan 1.300 persen dalam kejahatan rasial anti-Asia selama pandemi Covid-19.

Pada Minggu (21/3/2021), ribuan orang berbaris di Atlanta, New York dan Washington DC, di antara kota-kota lain, setelah penembakan massal pekan lalu di spa milik Asia di Georgia, yang merenggut nyawa 8 orang, termasuk 6 wanita Asia.

Penembak, Robert Aaron Long yang berusia 21 tahun, mengakui pembunuhan itu, tetapi membantah bahwa serangan itu bermotif rasial.

Baca juga: Sentimen Anti-Asia Meningkat, Bagaimana Nasib WNI di AS?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com