Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Promo Restoran, Rakyat Taiwan Berbondong-bondong Ubah Nama Jadi Salmon

Kompas.com - 18/03/2021, 16:03 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

TAIPEI, KOMPAS.com – Sebuah restoran di Taiwan menggelar promosi yang cukup unik yang membuat pemerintah sampai kewalahan.

Promosi tersebut adalah, sertiap orang yang memiliki nama dengan kata Gui Yi, alias salmon dalam Bahasa Indonesia, berhak makan sushi sepuasnya bersama lima orang teman.

Melansir AFP, promosi tersebut digelar selama dua hari pada Rabu (16/3/2021) hingga Kamis (17/3/2021).

Karena adanya promo tersebut, banyak warga Taiwan mengubah atau menambah nama mereka dengan kata salmon.

Baca juga: John Bolton: Sambil Makan Steak Salmon, Xi Jinping Puji Donald Trump

Dala sehari, sekitar 150 anak muda di Taiwan berbondong-bondong ke kantor pemerintah pada Kamis untuk mendaftarkan perubahan nama secara resmi.

Kejadian tersebut membuat pemerintah kewalahan sehingga mengeluarkan permohonan supaya orang-orang berhenti mengubah nama mereka menjadi salmon.

Media-media lokal bahkan menjuluki fenomena tersebut sebagai "Salmon Chaos” alias “Kekacauan Salmon”.

Melansir AFP, Taiwan sebenarnya mengizinkan warganya untuk secara resmi mengubah nama mereka hingga tiga kali. Namun kali ini, pemerintah benar-benar kewalahan.

Baca juga: Norwegia Bantah Salmon yang Mereka Ekspor ke China Sebagai Sumber Covid-19 di Beijing

"Perubahan nama semacam ini tidak hanya membuang waktu tetapi juga menyebabkan dokumen yang tidak perlu," kata Wakil Menteri Dalam Negeri Taiwan Chen Tsung-yen kepada wartawan.

Dia juga mendesak masyarakat Taiwan untuk menghargai sumber daya administratif.

"Saya berharap semua orang bisa lebih rasional tentang itu," tambah Chen.

Media lokal melakukan wawancara dengan orang-orang yang rela mengubah atau menambahkan namanya dengan kata salmon demi memanfaatkan promosi tersebut.

Baca juga: Karena Virus Corona di Talenan Salmon, 11 Perumahan di Beijing Kena Lockdown

Salah satu mahasiswa bermarga Ma di kota Kaohsiung mengatakan kepada saluran berita TVBS bahwa dia menambahkan kata Bao Cheng Gui Yu di namanya.

Jika diterjemahkan secara kasar, nama baru Ma berarti Ikan Salmon yang Terlihat Menarik.

"Saya baru saja mengganti nama saya (Kamis) pagi ini dan kami sudah makan (setara) lebih dari 7.000 dollar Taiwan (Rp 3,5 juta)," kata seorang mahasiswa bermarga Ma tersebut.

Baca juga: China Percepat Modernisasi Militer, Proyeksi 6 Tahun Lagi Dapat Serbu Taiwan

"Saya telah mengubah nama depan saya menjadi salmon dan dua teman saya juga melakukannya," kata seorang wanita bermarga Tung kepada SET TV.

Setelah mendapat makan sushi sepuasnya, Tung mengaku akan segera mengganti namanya lagi.

Beberapa orang yang mengganti nama bertema salmon lain yang dilaporkan media lokal seperti Pangeran Salmon, Raja Salmon Meteor, dan Nasi Goreng Salmon.

Baca juga: Taiwan Minta Pabriknya di Myanmar Kibarkan Bendera agar Tak Dibakar seperti Pabrik China

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com