Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Citra Satelit Ungkap Fasilitas Peluncuran Rudal Bawah Tanah Milik Iran

Kompas.com - 18/03/2021, 11:13 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

TEHERAN, KOMPAS.com – Muncul laporan bahwa Iran memiliki fasilitas peluncuran rudal balistik bawah tanah di barat daya negara tersebut.

Fasilitas tersebut terletak sekitar 805 kilometer dari Kuwait, tempat lebih dari 13.000 tentara Amerikas Serikat (AS) ditugaskan.

Pada Rabu (17/3/2021), Fox News melaporkan bahwa fasilitas peluncuran rudal balistik tersebut di Khorgo, Iran, menurut citra satelit yang diambil oleh Maxar Technologies.

Citra satelit tersebut menunjukkan, ada empat lubang yang sudah digali. Keempat lubang tersebut diduga untuk peluncuran rudal.

Baca juga: Iran Ungkap Kota Rudal sebagai Tantangan terhadap Negara Barat

Menurut laporan The Intel Lab, dari keempat lubang itu, sebanyak tiga lubang sedang diperkerassedang dalam tahap akhir konstruksi.

Kepala Analis Intel Lab Itay Bar-Lev mengatakan, melihat konstruksi fasilitas yang begitu kompleks tersebut, bukanlah yang mudah untuk menetralkannya dengan cara konnvensional.

Sebelumnya, Lab Intel merilis video yang menunjukkan secara rinci situs rudal balistik milik Iran.

Menurut sejumlah kelompok intelijen, fasilitas tersebut telah ditingkatkan secara signifikan sejak 2018 sebagaimana dilansir Sputnik.

Baca juga: Wilayah Utara Suriah Dihantam Rudal, Warga Sipil Jadi Korban

Kawasan Timur Tengah masih tegang karena belum ada kemajuan yang dicapai terkait kesepakatan nuklir Iran yang ditandatangani pada 2015 bernama Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).

Mantan Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik Washington dari kesepakatan tersebut pada 2018.

Tak cukup sampai di situ, Trump juga menjatuhkan sanksi keras kepada Teheran sejalan dengan kebijakannya dalam menekan Iran.

Setelah itu, Presiden AS Joe Biden telah mengisyaratkan keinginan untuk menghidupkan kembali kesepakatan itu.

Baca juga: Pemberontak Houthi Tembakkan Rudal ke Fasilitas Minyak Arab Saudi

Namun sampai sekarang, belum ada langkah signifikan yang dibuat ke arah itu.

Iran telah berulang kali mengatakan bahwa AS-lah yang meninggalkan kesepakatan itu. Oleh karena itu, Teheran menuntut Washington mencabut sanksi terlebih dahulu.

Iran juga menolak usulan untuk merundingkan kembali kesepakatan itu. Negara tersebut berkeras bahwa JCPOA yang asli harus dipertahankan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com