Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

John Bolton: Sambil Makan Steak Salmon, Xi Jinping Puji Donald Trump

Kompas.com - 19/06/2020, 13:23 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber SCMP

KOMPAS.com - Sambil makan steak salmon di Buenos Aires, Presiden China Xi Jinping memuji Presiden Amerika Serikat, Donald Trump sebagaimana dilansir SCMP.

Itu adalah adegan akrab di meja perjamuan saat para pemimpin dari dua negara adidaya duduk dan bernegosiasi soal perdagangan di sela-sela KTT G20 di Argentina, Desember 2018.

Semua itu tertulis dalam buku The Room Where it Happened, a White House Memoir yang ditulis mantan penasihat keamanan nasional AS, John Bolton yang digulingkan pemerintahan Trump akhir tahun lalu.

Baca juga: John Bolton: Trump Tak Tahu Bedanya Finlandia dan Rusia

Bolton menulis, "Saat makan, Xi mulai memberitahu Trump betapa menyenangkannya dia, memujinya dengan berlebihan."

Xi pada suatu kesempatan mengatakan pada Trump bahwa dia ingin bekerja sama dengan Trump enam tahun lagi. Dia berharap agar Trump dapat terpilih kembali pada 2020.

Ketika Trump mengatakan bahwa anak menantunya, Jared Kushner yang sebelumnya bekerja dengan investor China dan mendirikan jalan terselubung dengan China dalam perdagangan, akan terlibat dalam diskusi perdagangan lanjutan, "Semua orang China bersemangat dan tersenyum."

Baca juga: Trump Dikabarkan Minta Bantuan Xi Jinping agar Menang Pilpres

Apa yang diungkapkan Bolton dari bukunya itu muncul pada hari yang sama saat Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo bertemu dengan Anggota Dewan China Yang Jiechi di Hawaii. 

Di mana, kedua belah pihak saling mengungkapkan dalam pernyataan terpisah bahwa pembicaraan mereka mencakup berbagai masalah termasuk Hong Kong, Taiwan, Xinjiang dan transparansi terkait wabah virus corona.

Beijing dan Washington telah melihat persaingan intensif mereka dalam beberapa bulan dengan pemerintahan Trump merangkul sikap yang lebih konfrontatif terhadap China dan Xi jelang pemilu presiden AS November mendatang.

Baca juga: Pesan Hillary Clinton kepada Trump: Tolong Pergi Saja dengan Tenang

Sementara itu sebelumnya Gedung Putih secara khusus berdiskusi dengan Beijing mengenai perdagangan, teknologi dan ideologi selama jabatan Trump pertama, Trump pernah dikritik pada Januari bahwa dia dan Xi 'saling menyayangi satu sama lain'.

Trump pada awalnya juga memuji respons Xi terhadap wabah virus corona. Pada Februari lalu, Trump pernah mengatakan bahwa Beijing telah 'melakukan pekerjaan yang sangat profesional'.

Namun akhirnya Trump menyalahkan China karena telah 'membiarkan' virus corona menyebar ke seluruh dunia dan mengatakan bahwa China telah 'melakukan pembunuhan massal di seluruh dunia'.

Sementara itu, Trump melalui kicauannya di Twitter pada Kamis (18/6/2020) mengatakan bahwa buku karya John Bolton berisi 'kebohongan dan cerita palsu'.

Baca juga: Menlu AS Sebut Trump Penuh dengan Omong Kosong

Trump menggambarkan sosok Bolton sebagai mantan kepala keamanan nasional yang 'bodoh dan hanya menginginkan perang' dalam kicauan selanjutnya.

Trump juga mengatakan bahwa dia telah memecat Bolton yang disebutnya sebagai pria yang dikenal karena pendekatan kebijakan luar negeri yang pro perang pada akhir tahun lalu.

Dalam bukunya, Bolton menulis bahwa ketika Xi dan Trump bertemu pada Juni 2019 di KTT G20 di Osaka, Xi setuju untuk memulai kembali negosiasi perdagangan yang macet, dengan diskusi pembelian produk peternakan AS sebagai prioritas.

Trump merespons, "Anda pemimpin China terhebat dalam 300 tahun terakhir!" dan beberapa menit kemudian, seperti yang ditulis Bolton, Trump mengatakan bahwa Xi Jinping adalah 'pemimpin terhebat dalam sejarah China'.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com