Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Hillary Clinton kepada Trump: Tolong Pergi Saja dengan Tenang

Kompas.com - 18/06/2020, 19:22 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Politisi senior AS, Hillary Clinton menyatakan, wabah virus corona yang terjadi di negaranya adalah bentuk "kegagalan terparah" Presiden Donald Trump.

Kepada presenter Sky News, Kay Burley, mantan calon presiden dari Partai Demokrat itu yakin, sang presiden "bosan" dengan wabah.

Sebab, pandemi virus corona yang berlarut-larut bisa mengganggu upaya Trump merengkuh periode kedua pada Pilprs AS November mendatang.

Baca juga: Ejekan Trump untuk Hillary Clinton yang Tak Maju Pilpres...

Hillary Clinton, yang kalah dari Trump pada Pilprs AS 2016 mengatakan, dia sudah mencoba memperingatkan publik agar tak memilih rivalnya tersebut.

"Ketika sudah berakhir, saya berharap, bersama lainnya, bahwa dia akan cocok untuk jabatan ini," jelas mantan menteri luar negeri era Barack Obama itu.

"Sayangnya, dia bahkan lebih buruk, dengan krisis karena Covid-19 ini benar-benar menunjukkan kegagalan terparah pemerintahannya," jelasnya.

Politisi 72 tahun itu menuding, sang presiden sejak awal menolak untuk bertanggung jawab dan mengambil kepemimpinan selama pandemi.

Dilansir Kamis (18/6/2020), Trump dianggap tidak langsung bersikap ketika wabah tersebut mulai menyebar, baik di China maupun Eropa.

Dia bahkan dianggap tidak mendengarkan ilmuwan, berusaha meyakinkan masyarakat, dan terus memberikan contoh selama pandemi terjadi.

Istri mantan Presiden Bill Clinton tersebut mengklaim, presiden ke-45 AS itu tidak berbicara kepada ilmuwan yang bertugas "selama beberapa pekan".

Baca juga: Tak Maju Pilpres AS, Masihkah Hillary Clinton Berambisi pada Politik?

Negeri "Uncle Sam" kini menjadi negara yang paling parah terdampak Covid-19, baik dari segi kasus maupun kematian, di mana 117.000 korban meninggal.

Saat ditanya nasihat apa yang bakal diberikan kepada mantan rivalnya itu, Hillary menjawab "Tolong pergi saja dengan tenang, terima kasih".

"Pergi saja melakukan apa yang engkau ingin lakukan, seperti bermain golf di mana pun, dan jangan merusak negara ini. Terima kasih," sindirnya.

Hillary Clinton kemudian meyakini koleganya di Demokrat, Joe Biden, akan memenangkan pertarungan melawan petahana November mendatang.

Namun, dia menyatakan jika ada yang ditakutkannya, itu adalah keterlibatan Rusia dalam Pilprs AS. Seperti yang terjadi empat tahun lalu.

Dia menuturkan, intervensi Moskwa seperti disinformasi, manipulasi di media sosial, akan tetap terjadi pada pemilihan kali ini.

"Saya meminta kepada media untuk memastikan agar masyarakat tidak lagi terbodohi," kata mantan Senator New York peridoe 2001 sampai 2009 itu.

Baca juga: John Bolton: Trump Tak Tahu Bedanya Finlandia dan Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mobil Berkecepatan Tinggi Tabrak Gerbang Gedung Putih, Sopir Tewas

Mobil Berkecepatan Tinggi Tabrak Gerbang Gedung Putih, Sopir Tewas

Global
Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Global
Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com