Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/06/2020, 15:36 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

TEHERAN, KOMPAS.com - Kementerian Dalam Negeri Iran, Rahmani Fazli pada Rabu (17/6/2020) mengatakan bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump tetap tidak komitmen pada perjanjian internasional.

"Presiden AS telah membuktikan bahwa dia tetap tidak berkomitmen pada perjanjian internasional dan memiliki konflik tidak hanya dengan Republik Islam Iran tetapi dengan negara lain, termasuk Rusia dan China," kata Rahmani Fazli sebagaimana dilansir Fars News.

"Trump bahkan telah memicu beberapa masalah serius di AS," katanya. "Seluruh dunia tahu bahwa Trump tidak dapat diandalkan," tambahnya.

Baca juga: Iran Akan Eksekusi Mata-mata yang Bantu AS Bunuh Jenderal Qasem Soleimani

Mendagri itu mengatakan bahwa Republik Islam Iran memang sedang memiliki konflik dengan pemerintah AS namun tidak dengan rakyatnya.

Rahmani Fazli juga menggarisbawahi pentingnya memperkuat perekonomian Iran untuk melindungi diri dari musuh.

Sementara itu pada awal Juni, seorang pejabat dengan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei mengatakan bahwa catatan masa lalu perilaku Donald Trump membuktikan bahwa presiden AS itu tak dapat dipercaya.

Baca juga: Ali Khamenei untuk Pertama Kalinya Mengonfirmasi Iran Persenjatai Pejuang Palestina

Pejabat itu menambahkan juga bahwa penarikan presiden AS dari Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) telah membuktikan bahwa Washington tidak memercayainya.

"Masalah kita dengan para pemimpin AS adalah perilaku mereka karena mereka selalu bertindak melawan dari membangun kepercayaan," ujar Brigadir Jenderal Rasoul Sanayee Rad, wakil kepala Biro Ideologis-Politik di kantor Pemimpin Tertinggi Iran.

Dia juga menambahkan bahwa dengan pengunduran dirinya dari JCPOA, Trump meningkatkan ketidakpercayaannya terhadap pejabat Amerika.

Baca juga: Trump Veto Upaya Batasi Wewenang Perangnya terhadap Iran

Ada pun jika dilihat pada catatan pelanggaran administrasi Trump terhadap perjanjian internasional dalam beberapa tahun terakhir, Sanayee menyoroti perlunya kewaspadaan terhadap tawaran negosiasi presiden AS yang kini tengah mendapat kritik keras atas kinerja internal dan internasionalnya.

"Trump berbicara tentang masalah ini untuk membantunya dalam pemilihan presiden mendatang sementara nada suaranya jelas menunjukkan dia tidak jujur," kata pejabat itu, menambahkan, "Pesannya tidak patut dipertimbangkan."

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com